Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Hifema Traumatis annisa-meidina 2023-11-07T12:52:07+07:00 2023-11-07T12:52:07+07:00
Hifema Traumatis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Hifema Traumatis

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Hifema traumatis adalah terjadinya akumulasi eritrosit di kamera okuli anterior akibat cedera pembuluh darah area perifer iris, sfingter iris, maupun badan siliaris anterior. Hifema traumatis bisa terjadi karena trauma tumpul maupun penetrasi pada mata.[1-3]

Insiden hifema traumatis secara global mencapai 17 kasus per 100.000 orang, dengan penyebab terseringnya adalah trauma tumpul seperti tindakan kekerasan atau olahraga dengan bola. Kelompok usia 10–20 tahun merupakan yang paling banyak mengalami hifema traumatis.[1-3]

HifemaTraumatis

Karena hifema traumatis berkaitan dengan cedera pada mata, diagnosis diawali dengan identifikasi kegawatdaruratan. Identifikasi red flags yang meliputi ruptur bola mata, trauma penetrasi, perdarahan retrobulbar, dan anemia sel sabit perlu dilakukan karena berkaitan dengan agresivitas tata laksana dan outcome visual pasien.[1,4-6]

Setelah stabilisasi jalan napas dan hemodinamik, penilaian derajat hifema dilakukan. Penilaian derajat hifema sampai saat ini masih menggunakan grading oleh Edward dan Layden (1973) yang terdiri dari mikrohifema sampai dengan hifema derajat 4. Pada derajat 4, akumulasi darah memenuhi kamera okuli anterior (KOA).[1,4-6]

Pemeriksaan tekanan intraokular (TIO) perlu dilakukan untuk mengeksklusi hipertensi okuli. Pemeriksaan posisi bola mata, visus, dan relative afferent pupillary defect (RAPD) penting dilakukan untuk mengeksklusi sindrom kompartemen orbita yang juga vision threatening. Pemeriksaan penunjang umumnya dilakukan untuk eksklusi kondisi klinis yang menyertai, misalnya kelainan segmen posterior mata seperti ablatio retina.[2,5,6]

Hal yang perlu diperhatikan dalam tata laksana hifema traumatis adalah mengontrol TIO, mengurangi inflamasi, dan mengurangi risiko perdarahan ulang. Tata laksana hifema traumatis meliputi pemberian agen sikloplegik, antihipertensi topikal, analgesik topikal, dan antiemetik. Kortikosteroid sistemik sampai saat ini masih diperdebatkan. Tindakan operatif seperti irigasi darah dan bekuan darah dari KOA dipertimbangkan bila tata laksana medikamentosa tidak dapat mengontrol TIO.[1,2,4]

Komplikasi terkait hifema traumatis yang ditakutkan adalah gangguan penglihatan dan glaukoma. Gangguan penglihatan dapat terjadi karena kumpulan darah pada KOA yang menekan saraf optik dan menyebabkan glaukoma. Selain itu, hifema bisa meninggalkan corneal blood staining, sehingga menutupi aksis visual dan menyebabkan gangguan penglihatan.[7]

Referensi

1. American Academy of Ophthalmology. The Academy’s Basic and Clinical Science Course (BCSC): 8. External Disease and Cornea AAO 2022-2023. AAO, 2022.
2. Gragg J, Blair K, Baker MB. Hyphema. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507802/
3. Taqi Al Saffar AA, Hussein AS, Jamal NM. Traumatic Hyphema Frequency and Management Evaluation: A Retrospective Study. Health Sci J. 2017;11(1). http://www.hsj.gr/medicine/traumatic-hyphema-frequency-and-management-evaluation-a-retrospective-study.php?aid=18306
4. The Royal Victorian Eye and Ear Hospital Emergency Department. Hyphaema-Clinical Practice Guideline: Emergency Department. CPG, 2021. https://eyeandear.org.au/wp-content/uploads/2021/11/Hyphaema-Clinical-Practice-Guideline1.pdf.
5. Keles A, Kosekahya P, Sogut FE, Karatepe MS. Long-term Effects of Uncomplicated Traumatic Hyphema on Corneal and Lenticular Clarity. Korean J Ophthalmol. 2022 Dec 5;36(6):501–8.
6. Iftikhar M, Mir T, Seidel N, et al. Epidemiology and outcomes of hyphema: a single tertiary centre experience of 180 cases. Acta Ophthalmol. 2021 May;99(3):e394-e401.
7. Kaur S, Kaushik S, Singh Pandav S. Traumatic Glaucoma in Children. J Curr Glaucoma Pract. 2014;8(2):58–62.

Patofisiologi Hifema Traumatis
Diskusi Terkait
dr. Andrea
Dibalas 06 Maret 2024, 15:24
Terapi Medikamentosa pada Hifema Traumatik - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Andrea
1 Balasan
ALO Dokter!Terapi medikamentosa pada hifema traumatik seperti penggunaan kortikosteroid, sikloplegik, dan agen antifibrinolitik memiliki peran yang penting...
dr. Ernes Erlyana Suryawijaya
Dibalas 28 November 2018, 14:43
Konsul Penanganan Hifema
Oleh: dr. Ernes Erlyana Suryawijaya
8 Balasan
Selamat siang dokter sekalian, saya ingin menanyakan apa saja penanganan yang harus dilakukan untuk kasus hifema. Terimakasih banyak dok :)

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.