Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Hifema Traumatis annisa-meidina 2023-10-05T09:15:04+07:00 2023-10-05T09:15:04+07:00
Hifema Traumatis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Hifema Traumatis

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Prognosis hifema traumatis pada pasien tanpa riwayat penyakit anemia sel sabit, kelainan darah, dan kelainan segmen posterior bola mata umumnya lebih baik. Komplikasi yang paling ditakutkan pada hifema traumatis adalah gangguan penglihatan. Peningkatan tekanan intraokular atau TIO, glaukoma, sinekia anterior, dan corneal blood staining merupakan komplikasi hifema traumatis yang juga dapat terjadi.

Komplikasi

Komplikasi yang ditakutkan pada hifema traumatis adalah gangguan penglihatan. Hal ini berkaitan dengan derajat hifema, di mana semakin tinggi derajat hifema, akumulasi darah semakin banyak pada kamera okuli anterior (KOA).[3,7]

Akumulasi darah pada KOA dapat mengganggu aliran aqueous humor lewat trabecular meshwork dan menyebabkan peningkatan TIO. Kondisi ini selanjutnya menyebabkan penekanan saraf optik dan berisiko glaukoma sekunder. Keadaan ini termasuk vision threatening.[3,7]

Selain itu, akumulasi darah pada KOA juga dapat membentuk corneal blood staining, karena hemoglobin yang penetrasi ke lapisan stroma kornea bagian posterior. Di sini, hemoglobin diabsorbsi oleh keratosit, dipecah menjadi hemosiderin, kemudian terjadi kematian keratosit. Bila kondisi ini menutup aksis visual, gangguan penglihatan dapat terjadi. Corneal blood staining dapat menetap atau menghilang dari perifer ke medial, tetapi secara perlahan.[1,7,12]

Perdarahan atau hifema berulang juga dapat terjadi setelah 3–7 hari karena adanya gaya retraksi atau lisis bekuan darah. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan TIO dan glaukoma. Berdasarkan studi retrospektif oleh Ali et al. selama 4 tahun pada 117 pasien hifema traumatis, 8 pasien mengalami perdarahan ulang. Sebanyak 50% pasien yang mengalami perdarahan ulang ini di akhir follow-up pulang dengan visus <6/18.[1,2,12]

Komplikasi lainnya adalah sinekia perifer anterior karena iritis baik oleh paparan darah di kamera okuli anterior maupun trauma. Selain itu, midriasis traumatik dan katarak juga dapat terjadi sebagai komplikasi.[1,2,12,19]

Prognosis

Prognosis hifema traumatis dilihat berdasarkan fungsi, seperti ketajaman penglihatan, kejadian perdarahan berulang, dan TIO. Umumnya, prognosis hifema traumatis cukup baik. Berdasarkan studi oleh Zafar et al. pada sekitar 16.200 pasien, sebanyak kurang lebih 91% dipulangkan tanpa harus rawat inap. Dari pasien yang dirawat inap, sekitar 9% berasal dari kelompok usia 0–4 tahun dan 7% berusia >65 tahun.[9]

Berdasarkan studi oleh Simanjuntak et al. pada 97 pasien dengan hifema traumatis, rerata ketajaman visus setelah follow-up 3 bulan adalah 0,64 (saat datang 0,15). Pasien dengan perdarahan intravitreus (2%), katarak dan iridodialisis (2%), dan ruptur koroid (1%) memiliki ketajaman visus akhir yang lebih buruk.[10]

Referensi

1. American Academy of Ophthalmology. The Academy’s Basic and Clinical Science Course (BCSC): 8. External Disease and Cornea AAO 2022-2023. AAO, 2022.
2. Gragg J, Blair K, Baker MB. Hyphema. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507802/
3. Taqi Al Saffar AA, Hussein AS, Jamal NM. Traumatic Hyphema Frequency and Management Evaluation: A Retrospective Study. Health Sci J. 2017;11(1). http://www.hsj.gr/medicine/traumatic-hyphema-frequency-and-management-evaluation-a-retrospective-study.php?aid=18306
7. Kaur S, Kaushik S, Singh Pandav S. Traumatic Glaucoma in Children. J Curr Glaucoma Pract. 2014;8(2):58–62.
9. Zafar S, Canner JK, Mir T, Srikumaran D, Channa R, Goldberg MF, et al. Epidemiology of Hyphema-Related Emergency Department Visits in The United States Between 2006 and 2015. Ophthalmic Epidemiol. 2019 Jun;26(3):208–15.
10. Simanjuntak G. Risk factors for poor visual outcome in traumatic hyphema: Jakarta eye trauma study. Niger J Clin Pract. 2018 Jan 1. https://www.academia.edu/87381546/Risk_factors_for_poor_visual_outcome_in_traumatic_hyphema_Jakarta_eye_trauma_study
12. Ali AKA, Mass DA, Bener A. Poor final visual outcome after traumatic hyphema: A retrospective study of associated factors. J Emerg Med Trauma Acute Care. 2012 May 10;2012(1):16.
19. Turkcu FM, Yuksel H, Sahin A, Cingu K, Ari S, Cinar Y, et al. Demographic and etiologic characteristics of children with traumatic serious hyphema. Turk J Trauma Emerg Surg. 2013;19(4):357–62.

Penatalaksanaan Hifema Traumatis
Edukasi dan Promosi Kesehatan Hi...
Diskusi Terkait
dr. Andrea
Dibalas 06 Maret 2024, 15:24
Terapi Medikamentosa pada Hifema Traumatik - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Andrea
1 Balasan
ALO Dokter!Terapi medikamentosa pada hifema traumatik seperti penggunaan kortikosteroid, sikloplegik, dan agen antifibrinolitik memiliki peran yang penting...
dr. Ernes Erlyana Suryawijaya
Dibalas 28 November 2018, 14:43
Konsul Penanganan Hifema
Oleh: dr. Ernes Erlyana Suryawijaya
8 Balasan
Selamat siang dokter sekalian, saya ingin menanyakan apa saja penanganan yang harus dilakukan untuk kasus hifema. Terimakasih banyak dok :)

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.