Patofisiologi Hifema Traumatis
Patofisiologi hifema traumatis berkaitan dengan cedera pembuluh darah iris dan/atau badan siliar sehingga terjadi akumulasi darah di kamera okuli anterior atau KOA. Pada trauma penetrasi, hifema terjadi karena cedera pembuluh darah iris atau badan siliar secara langsung. Pada trauma tumpul, hifema terjadi karena posterior displacement hubungan lensa dan iris akibat gaya yang diberikan.[1,2]
Pada trauma tumpul, posterior displacement hubungan lensa dan iris menyebabkan ekspansi sklera pada diameter terbesarnya. Ekspansi sklera meregangkan circulus arteriosus iris, yaitu cabang arteri badan siliar dan/atau iris. Pembuluh darah yang sering terlibat pada hifema adalah dari badan siliaris anterior, iris bagian perifer, dan sfingter iris.[1,2]
Hifema traumatis karena trauma tumpul orbita dapat disertai dengan angle recession. Angle recession adalah kondisi di mana terjadi pemisahan otot yang arah seratnya sirkular dengan yang longitudinal pada badan siliar. Kondisi ini terjadi karena kompresi orbita secara anteroposterior. Gaya yang timbul menyebabkan kerusakan pada struktur yang membentuk sudut antara iris dan kornea pada KOA.[3,8]
Adanya angle recession maupun darah pada hifema traumatis berisiko menyebabkan sinekia pada kornea dan iris. Selain itu, angle recession dapat memperparah glaukoma sekunder posttrauma. Pada hifema traumatis, akumulasi darah di KOA maupun sumbatan di trabecular meshwork dapat meningkatkan tekanan intraokular (TIO) yang selanjutnya menekan saraf optik dan berisiko glaukoma sekunder.[3,8]