Edukasi dan Promosi Kesehatan Hifema Traumatis
Edukasi dan promosi kesehatan terkait hifema traumatis meliputi risiko gangguan pada penglihatan, glaukoma sekunder, dan perdarahan ulang. Maka dari itu, edukasi untuk kontrol kembali ke dokter spesialis mata terutama selama 2 minggu pertama dari onset trauma harus ditekankan pada kasus hifema traumatis.
Edukasi Pasien
Edukasi pasien mengenai hifema traumatis meliputi bed rest, hindari aktivitas yang memerlukan manuver Valsava, menggunakan pelindung mata, dan kurangi aktivitas fisik seperti membaca. Gerakan dilatasi dan konstriksi pupil dapat membuat bekuan darah menjadi tidak stabil dan memicu perdarahan ulang.[1,3]
Pasien juga diedukasi untuk menghindari konsumsi obat yang bersifat antitrombotik, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dan aspirin. Hal ini dilakukan sampai terjadi resolusi gejala hifema.[1,3]
Pasien rawat jalan harus diedukasi untuk kontrol dalam beberapa hari sesuai klinis, terutama untuk melakukan pemeriksaan tekanan intraokular (TIO) dan identifikasi adanya hifema berulang yang dapat terjadi dalam 2 minggu pertama. Edukasi pasien untuk segera ke dokter apabila terjadi penurunan penglihatan, mual, dan muntah.[1,3]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit hifema traumatis dilakukan dengan menggunakan alat pelindung mata pada saat melakukan kegiatan maupun olahraga yang berisiko menyebabkan cedera mata. Hal ini dapat dilakukan dengan memakai helm khusus maupun goggles saat melakukan olahraga tersebut.[2,3]
Hifema traumatis juga dapat terjadi akibat kecelakaan lalu lintas. Pemakaian pelindung diri, seperti helm bagi pengendara motor maupun seatbelt dapat membantu mengurangi risiko hifema traumatis bagi pengendara.[2,3]