Edukasi dan Promosi Kesehatan Hifema
Edukasi dan promosi kesehatan pada pasien hifema adalah menegaskan bahwa hifema merupakan suatu kasus kegawatdaruratan mata yang berisiko menyebabkan kehilangan penglihatan sehingga harus ditangani secepatnya oleh tenaga medis.[1]
Pasien dan keluarga perlu mengetahui bahwa meski hifema ringan dapat ditangani melalui rawat jalan, perdarahan sekunder dapat terjadi dalam waktu 5 hari pasca trauma, sehingga pasien harus kembali ke rumah sakit segera untuk tindakan lebih lanjut.[2,4]
Edukasi Pasien
Edukasi pasien terkait pada gejala hifema yaitu adanya perdarahan yang terlihat pada bagian depan mata, yang dapat disertai dengan penurunan penglihatan, mual, dan muntah.[1,2,6,7]
Umumnya hifema terjadi akibat trauma terutama benda tumpul. Pada kasus yang lebih jarang, dapat terjadi akibat penyakit/kondisi medis yang mendasari seperti anemia sel sabit, hemofilia, penyakit Von Willebrand, diabetes, tumor mata seperti retinoblastoma. Hifema juga dapat terjadi akibat konsumsi obat-obatan yang mempengaruhi pembekuan darah seperti aspirin dan warfarin, serta tindakan operasi mata lainnya.[1,2,6,7]
Pasien anak-anak atau pasien dengan anemia sel sabit memerlukan perhatian khusus karena bila terjadi hifema, prognosis cenderung lebih buruk.[1,2,4,7]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit hifema adalah memperingatkan pasien hifema yang tidak dirawat inap untuk melakukan tirah baring total supaya mempercepat resolusi penyakit.[1,2]
Bila pasien mengalami mual, muntah, sakit kepala, ataupun penurunan penglihatan yang semakin memberat, segera kembali ke rumah sakit untuk dievaluasi, terutama pasien dengan riwayat anemia sel sabit.[1,2]
Edukasi juga perlu diberikan mengenai lamanya kesembuhan yang bisa terjadi dalam hitungan hari-bulan, serta pentingnya follow up secara teratur sampai sembuh total. Aspek edukasi lainnya yang tak kalah penting adalah mengenai kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi, serta kondisi di mana pembedahan perlu dilakukan.[1,2]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja