Etiologi Katarak
Proses degeneratif merupakan etiologi yang sering ditemukan pada katarak, tetapi terdapat banyak faktor yang juga dapat menyebabkan katarak, seperti kelainan kongenital, faktor metabolik, trauma, toksin, radiasi, dan gelombang elektromagnetik.
Degeneratif
Katarak senilis didefinisikan sebagai katarak yang terjadi pada usia >50 tahun, yang tidak berkorelasi dengan trauma mekanis, kimia, ataupun radiasi. Pemecahan agregasi protein, kerusakan membran fiber cells, defisiensi glutation, kerusakan oksidatif, peningkatan konsentrasi kalsium, dan migrasi sel epitel lensa yang abnormal adalah mekanisme yang dapat menimbulkan katarak senilis.
Kongenital
Faktor genetik berperan penting dalam pembentukan katarak kongenital. Hal ini dapat disebabkan karena terdapat anomali dari susunan kromosom. Sekitar sepertiga katarak kongenital bersifat diturunkan atau herediter. Katarak ini dapat terjadi dengan atau tanpa mikropthalmia, aniridia, degenerasi retina, dan kelainan genetik multisistem seperti sindrom Lowe dan neurofibromatosis.[11]
Gen PITX3, dilaporkan berperan terhadap katarak kongenital pada disgenesis mesenkim segmen anterior. Selain faktor genetik, faktor fetal–maternal juga dapat berperan. Malnutrisi saat kehamilan atau awal kelahiran berhubungan dengan katarak zonular non–familial. Infeksi maternal seperti rubella, toxoplasmosis, dan Cytomegalovirus juga berasosiasi dengan katarak kongenital.[12]
Trauma
Katarak dapat terbentuk setelah trauma tumpul maupun trauma penetrasi pada mata yang mengarah pada kerusakan fisik dan ketidakutuhan kapsul lensa. Ketika kapsul lensa rusak, lensa bagian dalam bengkak oleh air dan berubah menjadi putih karena denaturasi protein. Benturan pada lensa tanpa rupturnya kapsul dapat menimbulkan katarak subkapsular dan umumnya berbentuk bintang.[1]
Metabolik
Katarak ini terjadi karena kelainan endokrin dan biokimia. Katarak galaktosemik dan diabetik adalah contoh paling umum dari katarak metabolik.
Galaktosemia terjadi karena defisiensi dari galactose-1 phosphate uridyl-transferase (GPUT) dan defisiensi galaktokinase (GK). Pada katarak galaktosemik akan terlihat opasitas sentral berbentuk tetesan minyak.
Pada pasien diabetes yang tidak terkontrol, terjadi hiperglikemia yang berasosiasi dengan glikasi protein non-enzimatik, stres osmotik, dan stres oksidatif pada lensa.[12]
Obat-obatan
Walaupun jarang terjadi, katarak juga dapat disebabkan oleh penggunaan obat-obatan. Obat yang dapat memicu katarak misalnya kortikosteroid, chlorpromazine, amiodarone, metotreksat, dan thiazide.
Kortikosteroid adalah salah satu obat yang paling sering menyebabkan katarak. Dilaporkan bahwa penggunaan steroid berkontribusi sebesar 4,7% dari total ekstraksi katarak.[14]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli