Edukasi dan Promosi Kesehatan Neuritis Optik
Edukasi dan promosi kesehatan pada neuritis optik dilakukan terkait risiko munculnya multiple sclerosis di masa depan. Pasien juga perlu mendapat edukasi bahwa kebanyakan pasien dengan neuritis optik akan mengalami perbaikan gejala meskipun tanpa pengobatan. Namun, gejala sisa akan tetap ada walau mungkin tidak mengganggu penglihatan secara bermakna.
Edukasi Pasien
Sampaikan pada pasien bahwa hampir setengah pasien multiple sclerosis pernah mengalami neuritis optik dalam 15 tahun sebelumnya. Pasien perlu menjalani evaluasi risiko dan pemantauan agar multiple sclerosis dapat dideteksi dini bila muncul.
Sampaikan pula pada pasien bahwa secara umum neuritis optik dapat membaik meskipun tanpa tata laksana. Meski demikian, pemberian kortikosteroid dapat mempercepat perbaikan gejala. Selain itu, pasien juga bisa merasakan defisit penglihatan residual walaupun mungkin saja tidak mengganggu fungsi penglihatan secara keseluruhan.[2,16,17]
Sampaikan pula risiko efek samping akibat kortikosteroid. Risiko efek samping dapat mencakup peningkatan berat badan, pankreatitis akut, gangguan mood, nyeri perut, dan gangguan tidur.[16,18]
Promosi Kesehatan
Bagi pasien yang menderita penyakit yang berkaitan dengan autoimun, terutama multiple sclerosis, atau pasien dengan riwayat penyakit infeksi sebelumnya, tata laksana adekuat dapat mencegah timbulnya neuritis optik. Kondisi medis yang berkaitan dengan neuritis optik antara lain Neuromyelitis Optica Spectrum Disorder (NMOSD), sifilis, Penyakit Lyme, HIV, dan sarkoidosis.[2]
Direvisi oleh: dr. Meva Nareza Trianita