Prognosis Oklusi Arteri Retina Cabang
Prognosis visual dari oklusi arteri retina cabang atau branch retinal artery occlusion (BRAO) dipengaruhi oleh tingkat iskemia dan keterlibatan fovea. Potensi komplikasi yang signifikan termasuk edema makula, neovaskularisasi retina atau iris yang dapat menyebabkan glaukoma neovaskular, serta perdarahan vitreus.[2,6]
Komplikasi
Salah satu komplikasi oklusi arteri retina cabang adalah edema makula, yang merupakan penumpukan cairan di makula akibat peningkatan permeabilitas kapiler dan iskemia. Edema makula sering mengakibatkan penurunan tajam penglihatan dan distorsi visual. Intervensi dini
Selain itu, dapat pula terjadi neovaskularisasi. Neovaskularisasi adalah pembentukan pembuluh darah baru yang abnormal sebagai respons terhadap iskemia retina. Pembuluh darah baru ini rentan terhadap perdarahan dan dapat menyebabkan glaukoma neovaskular atau perdarahan vitreus. Perdarahan vitreus yang persisten atau rekuren mungkin memerlukan tindakan bedah seperti vitrektomi.
Oklusi arteri retina cabang juga dapat menyebabkan iskemia retina kronis, yang meningkatkan risiko neuropati optik iskemik. Iskemia kronis ini mengakibatkan kematian sel-sel ganglion retina dan penurunan lapangan pandang.[2,6]
Prognosis
Prognosis oklusi arteri retina cabang dipengaruhi oleh lokasi dan luasnya oklusi, serta adanya dan derajat edema makula. Kondisi medis yang mendasari, seperti hipertensi, diabetes, dan dislipidemia, juga mempengaruhi prognosis, karena dapat memperburuk kondisi iskemia dan inflamasi pada retina.
Prognosis visual pada oklusi arteri retina cabang relatif lebih baik dibandingkan oklusi arteri retina sentral. Sebanyak sekitar 90% pasien mendapatkan hasil penglihatan lebih baik dari 6/12 dalam beberapa minggu.[2]