Edukasi dan Promosi Kesehatan Retinopati Diabetik
Edukasi dan promosi kesehatan retinopati diabetik sangatlah penting karena pencegahan dari kondisi ini akan lebih efektif daripada pengobatan. Hal ini berkaitan dengan komplikasi yang mungkin terjadi sampai dengan kebutaan. Apabila pasien sudah mengalami retinopati diabetik, maka terapi hanya dapat menekan progresivitas.[1,2,5]
Edukasi Pasien
Retinopati diabetik memerlukan pencegahan dan deteksi secara dini khususnya pada pasien diabetes mellitus. Menghindari faktor risiko yang menjadi penyebab dari kondisi retinopati diabetik akan sangat mempengaruhi prognosis pasien. Hal ini mencakup kontrol kadar glukosa, tekanan darah, dan kolesterol. Beberapa edukasi lain yang mendukung sebagai berikut:
- Penjelasan mengenai perjalanan penyakit dan progresivitas yang mungkin dialami
- Penjelasan mengenai pencegahan retinopati diabetik pada pasien diabetes mellitus dengan skrining berkala tiap tahun dan menjaga pola hidup sehat, serta menghindari faktor risiko. Pada pasien yang telah mengalami retinopati diabetik, diperlukan kontrol secara rutin untuk memantau respon terapi dan progresivitas penyakit
- Penjelasan mengenai pilihan terapi yaitu penggunaan obat antidiabetik sesuai indikasi dan kepatuhan terhadap pengobatan perlu ditekankan pada pasien
- Penjelasan mengenai komplikasi yang mungkin dialami dan tanda bahaya berupa kehilangan pandangan mendadak, tekanan bola mata yang tiba-tiba naik dengan gejala mata merah, nyeri hebat, sampai dengan pusing bisa menjadi tanda dari terjadinya komplikasi yang memerlukan penangan segera[1,2,5,19]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pada kasus retinopati diabetik, sangat penting untuk dilakukan upaya pencegahan sejak dini. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kerusakan mikrovaskular yang progresif. Rekomendasi pemeriksaan mata inisial dan berkala setiap 1 tahun pada pasien diabetes mellitus penting untuk dilakukan mengingat retinopati diabetik adalah penyakit yang dapat menyebabkan kebutaan.
Terkait pengendalian penyakit, diperlukan pengobatan diabetes mellitus secara rutin untuk mengontrol kadar glukosa darah sehingga kondisi hiperglikemia yang memicu patofisiologi retinopati dapat dicegah. Bila pasien telah terdiagnosis retinopati diabetic, perlu dilakukan evaluasi secara rutin terkait respon terapi, pengendalian glukosa darah, kondisi dan fungsi penglihatan, serta kemungkinan komplikasi[1,5,13]