Penatalaksanaan Retinopati Diabetik
Penatalaksanaan diabetik retinopati perlu dilakukan secara dini untuk mencegah progresivitas yang menyebabkan komplikasi. Penatalaksanaan yang utama adalah melakukan kontrol terhadap faktor risiko.
Bila pasien mengalami edema makula dan retinopati diabetik tipe proliferatif, maka terapi pilihan dengan tujuan untuk mencegah progresivitas neovaskularisasi adalah fotokoagulasi laser atau Antagonists of Vascular Endothelial Growth Factor (Anti-VEGF) intravitreal. Namun, bila tidak ada perbaikan atau pasien mengalami komplikasi berupa ablatio retina traksional daerah makula, kombinasi ablasio retina traksional dan regmatogen, edema makula yang difus disertai dengan traksi hialoid, serta perdarahan vitreus yang rekuren, maka dapat dipertimbangkan vitrektomi.[1,2,7,8]
Persiapan Rujukan
Pada pasien dengan diabetes mellitus penting dilakukan skrining retinopati diabetik secara berkala. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan oleh dokter spesialis mata. Skrining inisial dianjurkan dilakukan 3-5 tahun setelah diagnosis diabetes mellitus tipe 1 dan skrining inisial saat terdiagnosis pada diabetes mellitus tipe 2. Pemeriksaan lanjutan pada kedua tipe diabetes mellitus disarankan dilakukan berkala setiap tahun. [5,6]
Terapi Medikamentosa
Penatalaksanaan yang menjadi pilihan utama untuk retinopati diabetik adalah melakukan kontrol terhadap faktor risiko dengan cara mengontrol kadar glukosa darah. Hal ini dapat dilakukan dengan modifikasi gaya hidup yang didukung dengan medikamentosa baik secara oral, misalnya pemberian metformin, hingga penggunaan insulin. Selain itu, kontrol terhadap faktor risiko lain juga perlu diperhatikan, termasuk kontrol tekanan darah, profil lipid, hindari merokok, dan aktivitas fisik adekuat. Penggunaan fenofibrate juga telah dilaporkan dapat memperlambat progresi retinopati diabetik.[1,5]
Anti-VEGF
Pada retinopati diabetik tipe proliferatif atau disertai dengan edema makula. maka dipertimbangkan pemberian anti-VEGF. Hal ini bertujuan untuk mencegah progresivitas, namun terdapat keterbatasan berupa waktu paruh yang singkat sehingga perlu dilakukan injeksi setiap bulan. Hal yang penting untuk dipertimbangakan adalah komplikasi berupa endoftalmitis terkait injeksi dan beban finansial yang dialami pasien. Beberapa pilihan anti-VEGF adalah ranibizumab, pegaptanib, aflibercept, dan bevacizumab.[2,7]
Terapi Laser
Tindakan laser (fotokoagulasi laser) akan menjadi salah satu pilihan utama bila terjadi progresivitas berupa retinopati diabetik tipe proliferatif atau komplikasi berupa edema makula. Hal ini bertujuan untuk menutup kebocoran pembuluh darah dan mencegah progresivitas neovaskularisasi sehingga penurunan tajam penglihatan dapat ditekan. Namun, perlu diketahui adanya risiko efek samping akibat sifat destruktif dari laser berupa gangguan penglihatan sentral dan penurunan fungsi penglihatan gelap.[7,8]
Pembedahan
Pada pasien yang tidak mengalami perbaikan klinis atau mengalami komplikasi yang lebih berat, vitrektomi dapat dipertimbangkan. Indikasi vitrektomi antara lain:
- Ablatio retina traksional daerah macula
- Kombinasi ablatio retina traksional dan regmatogen
- Edema makula yang difus disertai dengan traksi hialoid
Perdarahan vitreus yang rekuren[1,2,5]
NVS/MED/OTHR/1221/129