Edukasi dan Promosi Kesehatan Strabismus
Edukasi dan promosi kesehatan terkait strabismus berkaitan dengan terapi dini pada anak, yaitu usia <7 tahun, serta pencegahan etiologi sekunder, seperti trauma kepala, serta kontrol penyakit kronis untuk pencegahan stroke. Identifikasi faktor risiko pada ibu hamil membantu dalam melakukan screening dan memberikan waktu bagi orang tua untuk melakukan modifikasi perilaku yang membantu mengurangi risiko anak.[14,60]
Edukasi Pasien
Pada strabismus anak, edukasi dilakukan terutama kepada orang tua. Pentingnya koreksi sebelum anak berusia 7 tahun perlu ditekankan, karena berkaitan dengan maturasi penglihatan binokular dan stereopsis. Orang tua terutama harus mengetahui mengenai manifestasi awal dan komplikasi strabismus apabila dibiarkan.[16,60]
Pada pasien dewasa dengan strabismus sekunder, misalnya yang disebabkan oleh space occupying lesion (SOL) seperti tumor otak, maupun stroke, edukasi berkaitan dengan penatalaksanaan etiologi penyebabnya.[32,60]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Edukasi masyarakat, deteksi awal, serta penatalaksanaan segera, sangat penting untuk memperbaiki peluang kesembuhan dan kualitas hidup terbaik bagi pasien.[16]
Strabismus pada anak biasanya muncul sebelum usia sekolah (1–4 tahun), sehingga disarankan untuk melakukan screening pada kelompok usia ini, agar bagi cepat mendapatkan penanganan dan ambliopia dapat dicegah.[13,60]
Pada pasien dengan penyakit kronis, seperti hipertensi dan diabetes mellitus, upaya pencegahan penyakit dilakukan dengan kontrol rutin dan edukasi perubahan gaya hidup. Hal ini dilakukan untuk mencegah strabismus sekunder seperti stroke.[32,60]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli