Pendahuluan Kanker Tiroid
Kanker tiroid adalah keganasan yang berasal dari sel parenkim tiroid. Keganasan ini disebabkan oleh mutasi genetik. Berdasarkan jenisnya, kanker tiroid terbagi menjadi well-differentiated thyroid carcinoma, medullary thyroid carcinoma, dan anaplastic thyroid carcinoma.
Faktor risiko terjadinya kanker tiroid dapat dibagi dua, yakni faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan tidak. Faktor yang dapat dimodifikasi mencakup obesitas, diet, paritas, maupun paparan radiasi pengion. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi mencakup jenis kelamin perempuan, usia lebih tua, dan riwayat kanker tiroid pada keluarga.[1-5]
Diagnosis kanker tiroid perlu dicurigai pada pasien dengan keluhan benjolan leher. Keluhan dapat disertai suara serak, disfagia, riwayat paparan radiasi kepala dan leher, serta riwayat keganasan pada keluarga.
Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan nodul pada leher dengan konsistensi keras dan terfiksasi dengan jaringan sekitar. Ultrasonografi (USG) merupakan modalitas penunjang pertama yang direkomendasikan pada pasien dengan nodul tiroid. Konfirmasi diagnosis didapatkan dari pemeriksaan fine-needle aspiration biopsy (FNAB).[1-6]
Penatalaksanaan kanker tiroid yang utama adalah pembedahan, baik lobektomi maupun tiroidektomi. Meski demikian, komplikasi pembedahan seperti hipokalsemia, depresi, gangguan ingatan, dan hipoparatiroidisme iatrogenik dapat menurunkan kualitas hidup pasien. Kanker tiroid juga memerlukan radioterapi, terapi hormon tiroid, hingga targeted therapy.[1-5]
Penulisan pertama oleh: dr. Andreas Michael Sihombing
Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta