Diagnosis Kanker Tiroid
Diagnosis kanker tiroid perlu dicurigai pada pasien yang mengeluhkan benjolan leher, suara serak, atau disfagia, terutama jika memiliki faktor risiko seperti riwayat radioterapi kepala leher dan riwayat keluarga dengan kanker tiroid. Diagnosis dikonfirmasi dengan pemeriksaan penunjang berupa biopsi.
Anamnesis
Kanker tiroid bisa tidak memiliki apapun. Pada pasien yang bergejala, keluhan bisa berupa pembengkakan yang semakin membesar pada leher. Gejala lain berupa suara serak, disfagia, sesak, dan hemoptisis. Gejala sistemik yang dapat dialami berupa demam, kelelahan, penurunan berat badan, hingga anoreksia.
Pada pasien dengan nodul tiroid, anamnesis lengkap terkait faktor risiko kanker tiroid harus dilakukan. Poin yang ditanyakan terkait faktor risiko di antaranya:
- Riwayat terapi radiasi kepala-leher pada masa kanak-kanak
- Riwayat transplantasi sumsum tulang
- Paparan radiasi lain, seperti riwayat bermukim di daerah yang mengalami kebocoran nuklir
- Riwayat penyakit tiroid keluarga
- Riwayat sindrom lain pada keluarga, seperti poliposis adenomatosa familial, sindrom Gardner, penyakit Cowden, dan sindrom Werner[5-7]
Pemeriksaan Fisik
Sebagian pasien yang didiagnosis dengan kanker tiroid memiliki massa pada tiroid pada saat pemeriksaan pertama kali. Pemeriksaan kepala dan leher yang terpenting adalah palpasi pada organ tiroid dan kelenjar getah bening sekitarnya.
Tanda yang menunjukkan risiko keganasan di antaranya limfadenopati serviks dan nodul yang teraba keras dan terfiksasi pada jaringan di sekitarnya. Biasanya, nodul tiroid ini tidak menyebabkan nyeri saat disentuh. Perlu diingat bahwa tidak semua nodul ganas pada pasien dapat terpalpasi.[5-7]
Diagnosis Banding
Diagnosis banding kanker tiroid dapat berupa nodul tiroid jinak dan limfoma tiroid primer.
Nodul Tiroid Jinak
Nodul tiroid jinak yang teraba keras dan terfiksasi dapat ditemukan pada penyakit tertentu, seperti nodul adenomatosa, tiroiditis Hashimoto, dan tiroiditis granulomatosa subakut. Nodul tiroid jinak dapat dibedakan dari kanker tiroid berdasarkan pemeriksaan penunjang biopsi.[10]
Toxic Nodular Goiter
Toxic nodular goiter merupakan pembesaran kelenjar tiroid disertai munculnya nodul yang diikuti dengan hipertiroid. Toxic nodular goiter dapat dibedakan dari kanker tiroid berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang lebih menunjukkan tanda hipertiroid, serta pemeriksaan penunjang biopsi.[11]
Limfoma Tiroid Primer
Limfoma tiroid primer menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid dan kemudian menyebar ke nodus limfe dan organ lainnya. Limfoma tiroid primer dapat dibedakan dari kanker tiroid berdasarkan pemeriksaan fisik ditemukannya nodul yang disertai pembesaran kelenjar tiroid, serta pemeriksaan penunjang biopsi.[12]
Limfadenopati Servikal
Limfadenopati servikal merupakan pembesaran nodus limfe pada daerah leher akibat infeksi, penyakit autoimun, maupun keganasan yang menyebabkan adanya benjolan pada daerah leher. Limfadenopati servikal dapat dibedakan dari kanker tiroid dengan temuan pemeriksaan fisik berupa massa teraba lunak dan tidak terfiksasi, serta melalui pemeriksaan penunjang biopsi.[13]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang awal yang direkomendasikan adalah USG tiroid. Pemeriksaan biopsi digunakan untuk mengonfirmasi diagnosis.
USG Tiroid
Pencitraan radiologi yang pertama perlu dilakukan dalam evaluasi nodul tiroid dengan kecurigaan keganasan adalah ultrasonografi (USG). USG dilakukan untuk menilai bentuk, ukuran, batas, serta adanya kalsifikasi nodul tiroid.
Stratifikasi risiko berdasarkan USG tidak lagi digunakan dalam penentuan kebutuhan biopsi dengan fine needle aspiration. Biopsi disarankan dilakukan pada nodul tiroid dengan ukuran lebih dari 1 cm, atau kurang dari 1 cm bila disertai kecurigaan klinis tertentu, seperti riwayat paparan radiasi kepala dan leher, riwayat keluarga dengan kanker tiroid, maupun terabanya pembesaran nodus limfe servikal.
Pada gambaran pencitraan USG dengan risiko rendah, seperti nodul kistik atau spongiform maupun isoekoik tanpa halo, biopsi dapat dilakukan bila ukuran lebih dari 2 cm.[5-7]
Pencitraan Radiologi Lainnya
Staging dapat dilakukan dengan pencitraan radiologis Computed Tomography (CT) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Stadium kanker tiroid ditentukan berdasarkan panduan dari American Joint Committee on Cancer (AJCC) yang digunakan sejak tahun 2018. Stadium ini ditentukan berdasarkan jenis tumor dan klasifikasi tumor primer, keterlibatan kelenjar getah bening regional, dan metastasis kanker yang dapat dilihat pada Tabel 1-3.[1,5-7,14]
Tabel 1. Definisi Tumor Primer (T), Kelenjar Getah Bening Regional (N), dan Metastasis (M) pada Kanker Tiroid
T: Tumor Primer | |
TX: Tumor primer tidak dapat diperiksa | |
T0: Tidak ada bukti adanya tumor primer | |
T1: Dimensi terbesar tumor <2 cm dan terbatas pada tiroid | |
T1a: Dimensi terbesar tumor <1 cm dan terbatas pada tiroid | T1b: Dimensi terbesar tumor >1 cm tetapi <2 cm dan terbatas pada tiroid |
T2: Dimensi terbesar tumor >2 cm tetapi <4 cm dan terbatas pada tiroid | |
T3: Tumor >4 cm terbatas pada tiroid, atau adanya invasi ekstratiroid makroskopik terbatas pada m. infrahyoid | |
T3a: Tumor >4 cm terbatas pada tiroid | T3b: Invasi ekstratiroid makroskopik terbatas pada m. infrahyoid (m. sternohyoid, m. sternotiroid, m. tirohyoid, m. omohyoid) yang berasal dari tumor ukuran apapun |
T4: Invasi esktratiroid makroskopik melebihi m. infrahyoid | |
T4a: Invasi ekstratiroid makroskopik yang mencapai jaringan ikat subkutan, laring, trakea, esofagus, n. laringeal rekurens yang berasal dari tumor ukuran apapun | T4b: Invasi ekstratiroid makroskopik yang mencapai fascia pravertebralis atau meliputi arteri karotis atau pembuluh darah mediastinum yang berasal dari tumor ukuran apapun |
N: Kelenjar Getah Bening Regional | |
NX: Kelenjar getah bening regional tidak dapat diperiksa | |
N0: Tidak ada bukti adanya metastasis ke kelenjar getah bening lokal-regional | |
N0a: Satu atau lebih kelenjar getah bening yang terbukti jinak dengan pemeriksaan sitologi atau histologi | N0b: Tidak ada bukti radiologis maupun klinis adanya metastasis ke kelenjar getah bening lokal-regional |
N1: Metastasis ke kelenjar getah bening regional | |
N1a: Metastasis ke kelenjar getah bening level VI atau VII (pratrakealis, paratrakealis, atau pralaringealis/Delphian, atau mediastinum bagian atas), baik unilateral maupun bilateral | N1b: Metastasis ke kelenjar getah bening leher lateral secara unilateral, bilateral, atau kontralateral (level I, II, III, IV, atau V) atau kelenjar getah bening retrofaringeal) |
M: Metastasis | |
M0: Tidak ada metastasis jauh | |
M1: Ada metastasis jauh |
Sumber: Tuttle, 2017.[14]
Tabel 2. Stadium Kanker Tiroid yang Berasal dari Sel Folikuler Terdiferensiasi
Stadium | T | N | M |
Usia <55 tahun | |||
I | T berapapun | N berapapun | M0 |
II | T berapapun | N berapapun | M1 |
Usia >55 tahun | |||
I | T1-T2 | N0/NX | M0 |
II | T1-T2 | N1 | M0 |
T3a/T3b | N berapapun | M0 | |
III | T4a | N berapapun | M0 |
IVA | T4b | N berapapun | M0 |
IVB | T berapapun | N berapapun | M1 |
Sumber: Tuttle, 2017.[14]
Tabel 3. Stadium Kanker Tiroid yang Berasal dari Sel Meduler
Stadium | T | N | M |
I | T1 | N0 | M0 |
II | T2-T3 | N0 | M0 |
III | T1-T3 | N1a | M0 |
IVA | T1-T3 | N1b | M0 |
T4a | N berapapun | M0 | |
IVB | T4b | N berapapun | M0 |
IVC | T berapapun | N berapapun | M0 |
Sumber: Filetti, 2019.[1]
Tabel 4. Stadium Kanker Tiroid yang Berasal dari Sel Folikuler Anaplastik
Stadium | T | N | M |
IVA | T1-T3a | N0/NX | M0 |
IVB | T1-T3a | N1 | M0 |
T3b-T4 | N berapapun | M0 | |
IVC | T berapapun | N berapapun | M1 |
IVA | T4b | N berapapun | M0 |
IVB | T berapapun | N berapapun | M1 |
Sumber: Tuttle, 2017.[14]
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang terpenting adalah pemeriksaan thyroid-stimulating hormone (TSH) serum. Pada kanker tiroid, kadar TSH serum umumnya normal atau meningkat. Namun, diagnosis kanker tiroid tidak dapat disingkirkan pada pasien dengan kadar TSH serum yang rendah.[5-7]
Biopsi
Fine-needle aspiration biopsy (FNAB) merupakan pemeriksaan yang penting dalam menentukan risiko keganasan dan pilihan terapi. Setelah sampel diambil dengan prosedur FNAB, dilakukan pemeriksaan sitologi pada sampel. Pelaporan hasil sitologi pada nodul tiroid dilakukan berdasarkan panduan kategori Bethesda yang menjadi pertimbangan penatalaksanaan.
Terdapat 6 tingkatan kategori hasil sitologi berdasarkan panduan kategori Bethesda, yaitu:
- Ganas
- Curiga Ganas
- Neoplasma folikuler atau curiga Neoplasma Folikuler
- Atipia atau Lesi Folikuler tanpa signifikansi yang jelas
- Jinak
- Nondiagnostik atau sampel buruk[5-7]
Penulisan pertama oleh: dr. Andreas Michael Sihombing
Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta