Prognosis Karsinoma Sel Renal
Prognosis karsinoma sel renal atau renal cell carcinoma (RCC) sangat dipengaruhi ukuran tumor, stadium penyakit, riwayat pembedahan, dan terapi sistemik. Kendati perkembangan terapi sistemik dan pembedahan RCC telah cukup pesat, mortalitas masih dapat terjadi pada sekitar 50% pasien RCC dari berbagai subtipe kanker. Secara khusus, RCC tipe papiler dan kromofob memiliki prognosis yang lebih baik dibandingkan RCC tipe sel jernih.
Komplikasi
Komplikasi yang sering ditemukan pada pasien dengan RCC umumnya berkaitan dengan ukuran tumor yang besar, sindrom paraneoplastik, dan metastasis ke organ lain. Ukuran tumor yang besar biasanya menyebabkan nyeri pada panggul yang dapat mengganggu aktivitas dan istirahat secara bermakna.
Sindrom paraneoplastik pada RCC dapat memiliki berbagai manifestasi yang melibatkan kelainan hematologi dan vaskuler, mukokutan, dan neurologi. Kelainan hematologi dan vaskuler yang lazim terjadi pada sindrom paraneoplastik RCC antara lain hiperkalsemia, hipertensi, anemia dan polisitemia.
Sindrom paraneoplastik yang bersifat mukokutan dan neurologis biasanya amat langka terjadi (<1%). Iktiosis, eritroderma, vaskulitis urtikarial, sindrom Wells, dan penyakit Stills merupakan sejumlah kelainan mukokutan yang dapat muncul pada sindrom paraneoplastik RCC. Sindrom paraneoplastik yang melibatkan sistem saraf antara lain ensefalitis limbik, ataksia serebelar, paralisis nervus frenikus bilateral, dan sklerosis lateral amiotrofik.[45]
Metastasis RCC ke paru-paru umumnya bermanifestasi sebagai nodul multipel atau soliter semata. Namun, pada sebagian kecil kasus, RCC dapat menimbulkan komplikasi sistem pernapasan yang dapat mengancam jiwa dengan cepat. Komplikasi tersebut antara lain atelektasis akibat metastasis endobronkial, efusi pleura, emboli paru, dan malformasi arteriovena.[49] Di sisi lain, RCC yang menyebar ke tulang umumnya menyebabkan nyeri lokal, defisit neurologis akibat kompresi saraf spinal, fraktur patologis, dan hiperkalsemia.[43] Metastasis RCC ke otak lebih sering menyebabkan edema di sekitar tumor dan berpotensi menimbulkan perdarahan intrakranial spontan akibat vaskularisasi RCC yang tinggi.[46]
Prognosis
Prognosis pasien dengan RCC semakin memburuk seiring dengan peningkatan stadium penyakit dan grading histopatologi. Kesintasan umum selama 5 tahun pada seluruh jenis RCC hanya mencapai 49%. Angka tersebut sangat dipengaruhi oleh pemberian terapi sistemik seperti inhibitor tirosin kinase (tyrosine kinase inhibitor/TKI) yang mulai diperkenalkan sejak 13 tahun lalu. Dengan kata lain, tak lebih dari separuh pasien RCC yang mampu bertahan hidup bahkan dengan pemberian terapi sistemik yang optimal.[36]
Sementara itu, kesintasan yang spesifik dalam 5 tahun untuk RCC pada pasien yang menjalani pembedahan nefrektomi radikal atau parsial berkisar antara 70-94%.
Secara khusus, RCC tipe papiler dan kromofob memiliki kesintasan yang lebih baik dibandingkan RCC tipe sel jernih. Bahkan dalam pemantauan selama 20 tahun, kesintasan pasca nefrektomi pada pasien RCC tipe sel jernih mengalami penurunan dari 73% pada akhir tahun kelima menjadi hanya 55% pada akhir tahun ke-20. Di sisi lain, kesintasan untuk pasien pasca nefrektomi atas indikasi RCC tipe papiler mencapai 94% pada akhir tahun kelima dan hanya menurun sedikit hingga 88% pada akhir tahun ke-20.[36]