Pendahuluan Mesothelioma
Mesothelioma atau mesotelioma maligna adalah tumor ganas sel mesotelial, yang paling sering terjadi pada membran viseral pleura. Mesothelioma pleura maligna ini meliputi 70–90% kasus mesothelioma. Sementara itu, sebagian kecil kasus bisa terjadi pada membran serosa peritoneum, perikardium, atau tunika vaginalis testis.[1-5]
Sel mesotelial berfungsi sebagai lapisan pelindung dan lapisan antigesek yang membantu pergerakan bebas antar jaringan. Inflamasi kronis dapat menyebabkan perkembangan sel ganas yang agresif. Mesothelioma adalah penyakit yang sangat berkaitan dengan lingkungan dan okupasi pasien. Mayoritas kasus mesothelioma dilaporkan berhubungan dengan riwayat paparan asbestos.[1-5]
Penegakkan diagnosis mesothelioma menjadi tantangan karena memiliki gejala yang tidak khas. Umumnya, pasien baru terdiagnosis ketika sudah mencapai stadium lanjut. Diagnosis terutama ditegakkan melalui biopsi, di mana biopsi mesothelioma pleura dapat dipandu dengan torakoskopi. Terkadang, mesothelioma pleura dijumpai secara tidak sengaja melalui rontgen toraks.
Penatalaksanaan mesothelioma dapat berupa bedah, kemoterapi, maupun radioterapi. Prognosis mesothelioma dilaporkan cukup buruk. Akan tetapi, dengan perkembangan teknik intervensi yang ada saat ini, angka harapan hidup pasien mesothelioma dalam kurun waktu 5 tahun telah meningkat bila dibandingkan dekade sebelumnya.[5,6]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini