Penatalaksanaan Mesothelioma
Penatalaksanaan mesothelioma atau mesotelioma maligna adalah pembedahan yang dikombinasi dengan kemoterapi. Selain itu, pasien juga mungkin menerima radioterapi. Pada Oktober 2020, FDA juga telah menyetujui imunoterapi dengan kombinasi nivolumab dan ipilimumab sebagai terapi lini pertama mesothelioma pleura metastatik yang tidak bisa direseksi.[6,12]
Pembedahan
Teknik pembedahan utama pada mesothelioma peritoneum adalah kombinasi antara cytoreductive surgery dan hyperthermic intraperitoneal chemotherapy (CRS-HIPEC). Rata-rata harapan hidup pasien dapat mencapai 53 bulan dan angka harapan hidup dalam 5 tahun dapat mencapai 47%.[6]
Teknik CRS-HIPEC memiliki kemungkinan morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi. Namun, bila bedah dilakukan di institusi yang memiliki pengalaman dan peralatan yang baik, angka mortalitas berkisar antara 0–8% dan angka morbiditas akibat komplikasi serius berkisar antara 10–45%.[6]
Pada pasien mesothelioma pleura (terutama yang berstadium awal), prinsip utama pembedahannya adalah dengan menghilangkan lapisan mesothelial, satu atau lebih kelenjar getah bening, atau sebagian atau seluruh paru atau organ lain. Metode pembedahan yang umum digunakan adalah pleurectomy/decortication (P/D) maupun extrapleural pneumonectomy (EPP).[10]
Kemoterapi
Untuk pasien yang tidak dapat menjalani pembedahan, kemoterapi sistemik dapat menjadi alternatif. Preparat yang digunakan adalah kombinasi pemetrexed dengan cisplatin atau carboplatin. Carboplatin lebih disarankan untuk pasien lansia dan untuk terapi paliatif karena dapat ditoleransi dengan lebih baik daripada cisplatin.[6,14]
Selain kombinasi tersebut, saat ini kombinasi gemcitabine dan pemetrexed juga bisa menjadi alternatif bagi pasien mesothelioma pleura. Kombinasi ini sedang dipelajari lebih lanjut sebagai terapi lini kedua bila pemetrexed dan cisplatin/carboplatin tidak memberikan efek yang baik.[6,14]
Radioterapi
Mesothelioma pleura maligna umumnya bersifat resisten terhadap radioterapi. Namun, perkembangan teknik radioterapi yang semakin canggih (seperti intensity modulated radiation therapy atau IMRT) telah memungkinkan aplikasi radioterapi pada pasien mesothelioma. Radioterapi disarankan sebagai terapi paliatif untuk mengurangi nyeri dada dan obstruksi bronkus atau esofagus.[12]
Imunoterapi
Pada bulan Oktober 2020, FDA telah menyetujui penggunaan kombinasi nivolumab dan ipilimumab sebagai terapi lini pertama untuk mesothelioma pleura maligna yang tidak bisa direseksi. Menurut uji klinis terhadap kasus ini, imunoterapi memberikan overall survival yang lebih baik daripada kemoterapi.[12]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini