Etiologi Mesothelioma
Etiologi mesothelioma atau mesotelioma maligna dikaitkan dengan proses inflamasi kronis. Pada mesothelioma pleura, etiologi yang telah dipahami mekanismenya secara luas adalah paparan asbestos. Sementara itu, faktor-faktor risiko mesothelioma masih membutuhkan studi yang lebih lanjut.[1]
Etiologi
Faktor yang meningkatkan risiko mesothelioma adalah paparan asbestos. Paparan asbestos ditemukan pada 80% kasus mesothelioma pleura dan 33–50% kasus mesothelioma peritoneum. Selain itu, paparan mineral tertentu, seperti erionite, thorium, dan mica, merupakan mineral-mineral yang memiliki efek mirip asbestos.
Paparan asbestos, yang umumnya terjadi secara langsung melalui inhalasi, merupakan penyebab inflamasi kronis. Selain pekerjaan yang bersentuhan dengan asbestos, paparan lingkungan yang secara tidak langsung tercemar asbestos (seperti daerah pertambangan asbestos) juga dapat menjadi risiko terjadinya mesothelioma.[1]
Faktor Risiko
Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko mesothelioma. Selain itu, paparan ion radiasi pada pasien yang menerima radioterapi atau menerima medium kontras yang mengandung thorium juga dapat menyebabkan inflamasi sel mesotelial.
Infeksi tuberkulosis dan virus simian SV-40 juga diduga dapat menyebabkan inflamasi kronis pada jaringan mesotelial. Faktor genetik juga berperan dalam terbentuknya mesothelioma. Karier mutasi gen BRCA-associated protein 1 (BAP1) dilaporkan berisiko mengalami mesothelioma.[1,3,5-8]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini