Pendahuluan Neoplasma Hepar
Neoplasma hepar merupakan pertumbuhan jaringan hepar yang abnormal. Neoplasma hepar dapat dibagi menjadi 2 tipe, yaitu tipe jinak dan maligna atau ganas. Hemangioma, hepatocellular adenoma, liver adenomatosis, dan focal nodular hyperplasia digolongkan sebagai neoplasma hepar tipe jinak. Sedangkan untuk neoplasma hepar tipe maligna dapat dibagi menjadi hepatocellular carcinoma, kolangiokarsinoma, dan pediatric hepatoblastoma. Hepatocellular carcinoma merupakan tipe neoplasma hepar yang paling sering ditemukan.[1-3]
Terjadinya neoplasma hepar dihubungkan dengan mutasi genetik ditambah dengan beberapa faktor risiko. Infeksi virus hepatitis B dan hepatitis C merupakan salah satu faktor utama terjadinya neoplasma hepar. Beberapa faktor risiko lain adalah sirosis hepatis, konsumsi alkohol berlebih, dan diabetes mellitus.[4,5]
Diagnosis neoplasma hepar sangat bergantung pada pemeriksaan penunjang. Neoplasma hepar bisa tidak memiliki gejala dan didiagnosis secara tidak sengaja. Apabila timbul keluhan, dapat berupa nyeri abdomen bagian atas, ikterus, hepatomegali, dan anemia. Pemeriksaan radiologi seperti CT scan dan magnetic resonance imaging (MRI) dapat membantu menegakkan diagnosis, menentukan stadium, dan membedakan tipe neoplasma hepar. Biopsi dan histologi juga dapat dilakukan.[2,6,7]
Penatalaksanaan neoplasma hepar bergantung pada jenisnya. Pada neoplasma hepar tipe jinak, terapi jarang diperlukan. Terapi surgikal pada neoplasma hepar tipe jinak dilakukan apabila neoplasma memiliki risiko keganasan yang tinggi. Sementara itu, pada neoplasma hepar primer tipe maligna yang bersifat lokal, pembedahan merupakan pilihan utama.[2,5,8,9]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja