Patofisiologi Neoplasma Hepar
Patofisiologi neoplasma hepar sampai sekarang belum diketahui pasti. Beberapa peneliti beranggapan bahwa mutasi genetik memegang peranan utama dalam terjadinya neoplasma hepar. Neoplasma hepar diduga disebabkan oleh mutasi genetik, baik herediter atau didapat, yang ditambah dengan faktor-faktor risiko.
Selain mutasi genetik, aktivasi protoonkogen dan inaktivasi tumor suppressor gene juga diduga berperan dalam patogenesis neoplasma hepar. Kedua hal ini akan menyebabkan kegagalan kontrol proliferasi dan pertumbuhan sel.[4,9,10]
Mutasi Genetik pada Neoplasma Hepar
Mutasi atau eror genetik dapat terjadi akibat infeksi hepatitis B atau hepatitis C, serta konsumsi alkohol berlebih misalnya pada kasus alcohol use disorder. Infeksi hepatitis B atau C dan konsumsi alkohol kronik dapat menyebabkan sirosis hepatis, inflamasi, dan peningkatan kerusakan oksidatif pada hepar.
Kerusakan oksidatif kemudian menyebabkan inflamasi, nekrosis, dan regenerasi hepatosit berulang, sehingga terjadi mutasi genetic. Mutasi genetik dapat berupa mutasi titik dan delesi TP53, AXIN1, dan CTNNB1.
Vascular endothelial growth factor (VEGF) kemudian mengalami overekspresi yang menyebabkan pertumbuhan struktur dan fungsi vaskular abnormal. Inflamasi kronik juga akan menyebabkan produksi sitokin dan kemokin, seperti TGF-â, HGF, dan EGF yang berperan sebagai faktor pertumbuhan dari sel tumor. Sitokin proinflamasi IL-6 dan kolestasis juga diduga menjadi salah satu penyebab kolangiokarsinoma.[4,9]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja