Etiologi Neoplasma Hepar
Etiologi neoplasma hepar masih belum diketahui secara pasti hingga saat ini. Secara umum, neoplasma hepar diduga utamanya disebabkan oleh mutasi genetik.
Etiologi
Selain mutasi genetik, terdapat studi yang menunjukkan bahwa infeksi virus hepatitis B, C, dan D berperan sebagai etiologi utama pada hepatocellular carcinoma (HCC) dan cholangiocarcinoma.[5,9,11]
Faktor Risiko
Beberapa faktor telah ditemukan dapat meningkatkan risiko terjadinya neoplasma hepar, yaitu:
Sirosis hepatis merupakan faktor risiko utama terjadinya hepatocellular carcinoma (HCC)
- Hepatitis kronik oleh virus hepatitis B atau hepatitis C dapat meningkatkan risiko terjadinya HCC sebesar 100 kali lipat
- Konsumsi alkohol berlebih: Pasien dengan alcohol use disorder ditemukan berisiko terkena HCC sebesar 6 kali lipat dibandingkan orang yang tidak mengonsumsi alkohol berlebih
- Diabetes mellitus: Pasien dengan diabetes mellitus dilaporkan mengalami peningkatan risiko neoplasma hepar, seperti hepatocellular adenoma, cholangiocarcinoma, dan HCC sebesar 2-3 kali lipat
Obesitas dilaporkan dapat meningkatkan risiko terjadinya HCC sebesar 2-4 kali lipat. Selain itu, obesitas juga sudah ditemukan berhubungan dengan terjadinya neoplasma hepar jenis lain seperti hepatocellular adenoma dan cholangiocarcinoma
- Penyakit metabolik: Genetic hemochromatosis, tyrosinemia, dan defisiensi alpha-1-antitrypsin telah dihubungkan dengan terjadinya neoplasma hepar, terutama HCC
- Terapi estrogen dan kontrasepsi oral: Penggunaan terapi estrogen dan kontrasepsi oral telah dihubungkan dengan terjadinya hemangioma hepatik
Berat badan lahir sangat rendah: Berat badan lahir di bawah 1500 gram telah ditemukan menjadi faktor risiko hepatoblastoma[1,5,9,12]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja