Diagnosis Neoplasma Hepar
Diagnosis neoplasma hepar perlu dilakukan untuk membedakan tipe neoplasma dan umumnya ditemukan secara tidak sengaja; seperti ketika sedang melakukan medical check up. Hal ini dikarenakan banyak pasien tidak memiliki gejala apapun. Diagnosis biasanya ditemukan saat melakukan pemeriksaan radiologis. Namun, bila terdapat hepatomegali saat pemeriksaan fisik, maka dapat dipikirkan tipe neoplasma menurut riwayat yang menyertai.
Pembesaran hepar pada pasien sirosis hepatis umumnya tanda adanya hepatocellular carcinoma (HCC). Apabila pembesaran hepar ditemukan pada wanita muda yang menggunakan oral kontrasepsi, maka diagnosis yang paling mungkin adalah hepatocellular adenoma. Pembesaran hepar pada pasien dengan primary sclerosing cholangitis paling mungkin disebabkan oleh intrahepatic cholangiocarcinoma.
Anamnesis
Pasien neoplasma hepar bisa saja asimptomatik. Apabila timbul gejala, maka keluhan dapat berupa:
- Nyeri ringan sampai sedang pada abdomen bagian atas
- Penurunan nafsu makan
- Teraba massa pada abdomen bagian atas
- Mual dan muntah
- Mata dan kulit berwarna kuning[1,6]
Pada neoplasma hepar tipe ganas, gejala dapat disertai malaise, demam, penurunan berat badan, keringat dingin, distensi abdomen, dan diare.[6,9]
Faktor risiko terjadinya neoplasma hepar juga harus ditanyakan seperti:
- Riwayat penyakit hepar sebelumnya, termasuk sirosis hepatis, hepatitis B, dan hepatitis C
- Konsumsi alkohol
- Riwayat diabetes mellitus
- Riwayat penyakit metabolik, seperti genetic hemochromatosis, tyrosinemia, dan defisiensi alpha-1-antitrypsin
- Riwayat terapi estrogen dan kontrasepsi oral[1,5,9,12]
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada neoplasma hepar umumnya tidak spesifik dan sangat beragam. Pasien juga bisa tidak menunjukkan tanda apapun pada pemeriksaan fisik. Adapun tanda-tanda dalam pemeriksaan fisik yang dapat ditemukan yang mengarah ke neoplasma hepar adalah:
- Pembesaran hepar atau hepatomegali dapat menjadi tanda adanya neoplasma hepar
- Ikterus: dapat terjadi pada neoplasma hepar akibat invasi neoplasma pada traktus bilier, kompresi duktus intrahepatika, atau hemobilia
- Konjungtiva pucat: menandakan adanya penurunan hemoglobin dalam darah. Konjungtiva pucat lebih sering ditemukan pada neoplasma hepar tipe ganas
- Hematemesis dan ascites: pada pasien neoplasma hepar umumnya disebabkan oleh ekstensi HCC pada hati atau vena porta
- Demam: dapat ditemukan pada neoplasma hepar tipe ganas yang berhubungan dengan central tumor necrosis[6,9,18]
Diagnosis Banding
Diagnosis neoplasma hepar perlu dibedakan dengan etiologi pembesaran hepar lainnya. Beberapa keadaan yang dapat menyerupai neoplasma hepar adalah kista hepar dan abses hepar.
Kista Hepar
Kista hepar dan neoplasma hepar sama-sama dapat menyebabkan pembesaran hepar atau hepatomegali. Kista hepar umumnya tidak bergejala, namun apabila ukuran kista besar dapat terjadi distensi abdomen dan ikterus. Pada pemeriksaan USG kista hepar, dapat ditemukan lesi anekoik dengan dinding tipis.[18,19]
Abses Hepar
Abses hepar memiliki tanda klinis yang serupa seperti neoplasma hepar, seperti nyeri abdomen atas dan pembesaran hepar. Akan tetapi, abses hepar umumnya disertai gejala tambahan seperti demam dan bersifat akut. Pada pencitraan dapat ditemukan air fluid level dengan kadar penanda tumor marker (seperti alpha fetoprotein) normal.[18,19]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis neoplasma hepar adalah biopsi jaringan, CT scan, magnetic resonance imaging (MRI), dan USG.
CT Scan
Pada contrast-enhanced CT scan abdomen dapat ditemukan skar fibrotik sentral dengan feeding artery yang menunjukkan adanya focal nodular hyperplasia.
Pada hemangioma, pemeriksaan CT scan umumnya menunjukkan pola tipikal impregnasi nodular perifer dan diskontinuitas dengan peningkatan gradual impregnasi.
Pada adenoma, materi kontras akan cepat diambil oleh tumor saat fase arterial yang diikuti oleh rapid washing dari kontras material saat fase porta dan equilibrium.
Tumor hepar ganas, seperti hepatoblastoma pediatrik dan HCC, umumnya ditandai dengan lesi hipervaskular dengan ekskresi kontras yang terlambat.
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Pemeriksaan MRI abdomen juga dapat digunakan untuk diagnosis neoplasma hepar. Sama pada pemeriksaan CT, diagnosis HCC dapat ditentukan dengan penampakan non-peripheral washout, enhancing capsule, dan pertumbuhan ukuran tumor ≥ 50 persen dalam waktu ≤ 6 bulan.
Pada hemangioma hepatik, dapat ditemukan gambaran lesi homogen, hipointens pada gambar T1-weighted, hiperintens pada gambar T2-weighted, dan aspek cotton-wool.
Ultrasonografi (USG)
USG dapat dilakukan untuk mendiagnosis neoplasma hepar. Akan tetapi, pemeriksaan USG tidak dapat digunakan untuk menentukan stadium tumor. Tipe ultrasound yang digunakan untuk mendiagnosis neoplasma hepar adalah contrast-enhanced ultrasonography (CEUS). Apabila lesi dicurigai ganas, maka pemeriksaan CT atau MRI dapat digunakan untuk pemeriksaan stadium tumor. Pada HCC, gambaran CEUS akan menunjukkan adanya massa hepar berbentuk bulat atau oval dengan pinggiran tajam.
Tes Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium umumnya diperlukan untuk mengetahui keadaan pasien secara menyeluruh. Berikut ini merupakan pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan pada pasien neoplasma hepar :
- Pemeriksaan darah lengkap: Penurunan hemoglobin, leukosit, dan platelet dapat ditemukan pada pasien neoplasma hepar tipe ganas. Eritrositosis dapat ditemukan pada pasien dengan sindroma paraneoplastik
- Tes fungsi hepar: Alanine aminotransferase (ALT) dan aspartate aminotransferase (AST) dapat mendeteksi tingkat kerusakan hepar
- Tes fungsi ginjal: Peningkatan serum kreatinin menunjukkan adanya sindrom hepatorenal
- Tes serologi hepatitis B dan C: Pemeriksaan HBsAg, anti-HBc, dan anti-HCV dapat dilakukan untuk skrining etiologi neoplasma hepar
- Elektrolit: hiponatremia dapat ditemukan pada pasien dengan sirosis dan ascites
- Glukosa darah : hipoglikemia dapat ditemukan pada neoplasma hepar tipe ganas stadium lanjut. Umumnya hipoglikemia bersifat ringan dan tanpa disertai gejala
- Serum kalsium: hiperkalsemia dapat ditemukan pada pasien neoplasma hepar tipe ganas yang berhubungan dengan metastasis osteolitik pada tulang
Pemeriksaan penanda tumor seperti alfa fetoprotein (AFP), carbohydrate antigen 19-9 (CA 19-9), dan carcinoembryonic antigen (CEA) dapat dilakukan. Pasien dengan hasil AFP > 400 ng/mL memiliki kemungkinan tinggi diagnosis HCC. Penanda tumor CA 19-9 > 63 U/L telah ditemukan memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi dalam mendiagnosis cholangiocarcinoma.
Biopsi
Pemeriksaan biopsi masih kontroversi dilakukan dalam mendiagnosis neoplasma hepar. Biopsi dapat dilakukan pada pasien dengan risiko tinggi keganasan yang disertai lesi hepar 1-2 cm.[2,6,7,10]
Klasifikasi
Terdapat beberapa klasifikasi untuk neoplasma hepar maligna. Klasifikasi yang paling sering digunakan adalah sistem Barcelona Clinic Liver Cancer, dan dibagi menjadi 4 staging yang dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Klasifikasi Barcelona Clinic Liver Cancer (BLCC)
Stadium | Keterangan |
Early stage (A) | Pasien asimtomatik dengan tumor yang dapat diterapi radikal |
Intermediate stage (B) | Pasien asimtomatik hepatocellular carcinoma (HCC) multinodular yang dapat diterapi dengan chemoembolisation |
Advanced stage (C) | Pasien simtomatik dengan invasi vaskular, dan/atau penyebaran ekstrahepar dengan fungsi liver terjaga, yang dapat diterapi dengan kemoterapi |
Terminal stage (D) | Pasien paliatif |
Sumber: dr. Gabriela, Alomedika, 2022.[26]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja