Pendahuluan Wilms Tumor (Nefroblastoma)
Wilms tumor atau nefroblastoma adalah kanker ginjal yang paling sering dijumpai pada anak. Wilms tumor merupakan penyebab lebih dari 90% tumor ginjal primer pada pasien yang berusia di bawah 20 tahun dan 5% dari semua kanker anak. Sebanyak 75% anak mengalami Wilms tumor antara usia 1 dan 5 tahun, tetapi paling sering pada usia 3 tahun.[1-3]
Wilms tumor telah dikaitkan dengan mutasi genetik yang mengganggu perkembangan ginjal. Mutasi pada gen supresor tumor seperti WT1 pada kromosom 11p13 dan WT2 pada 11p15, yang mengontrol perkembangan ginjal embrionik, diduga berhubungan dengan terjadinya keganasan ini. Patogenesis tumor ini melibatkan proliferasi abnormal sel-sel metanefrik yang gagal berdiferensiasi dengan baik, mengakibatkan pembentukan massa tumor.[1,2]
Secara klinis, Wilms tumor perlu dicurigai pada anak dengan massa abdomen yang tidak nyeri, hematuria, atau hipertensi. USG abdomen merupakan modalitas pencitraan awal untuk mendeteksi massa ginjal, diikuti dengan CT scan atau MRI untuk penentuan ukuran, lokasi, invasi, dan adanya metastasis.
Diagnosis pasti ditegakkan melalui biopsi atau analisis histopatologis pasca-nefrektomi, yang mengidentifikasi ciri khas sel blastemal, epitelial, dan stromal. Meski begitu, biopsi pada Wilms tumor jarang dilakukan sebelum pembedahan karena dapat menyebabkan penyebaran sel kanker. Biopsi juga memiliki keterbatasan, yakni tidak dapat membedakan Wilms tumor dari nephrogenic rest yang merupakan focus benigna dan precursor dari Wilms tumor.[1-3]
Penatalaksanaan Wilms tumor bergantung pada berbagai faktor, termasuk keterlibatan satu atau kedua ginjal, stadium lokal, metastasis, usia pasien, profil histologi, dan respons klinis terhadap terapi. Sebagian besar pasien menjalani pembedahan, yang mungkin dilanjutkan dengan kemoterapi dan radioterapi sesuai kebutuhan.
Dalam penanganan Wilms tumor, juga dibutuhkan upaya stratifikasi risiko untuk menentukan terapi adjuvan yang tepat guna meminimalkan toksisitas jangka panjang, seperti risiko keganasan sekunder dan gagal ginjal terminal. Nefrektomi unilateral sering menjadi pilihan pada tumor ginjal unilateral, sementara tumor bilateral atau multifokal memerlukan pendekatan yang lebih kompleks.[2-4]
Penulisan pertama oleh: dr. Apri Haryono Hafid