Epidemiologi Wilms Tumor (Nefroblastoma)
Data epidemiologi menunjukkan bahwa Wilms tumor atau nefroblastoma merupakan tumor ginjal primer yang paling sering pada anak. Wilms tumor paling banyak dijumpai antara usia 1-5 tahun.[1-3]
Global
Secara global, angka kejadian Wilms tumor berkisar antara 2-6% dari seluruh keganasan pada anak. Di Amerika Serikat, tumor ini diperkirakan mempengaruhi 650 anak setiap tahunnya. Kebanyakan pasien Wilms tumor didiagnosis pada usia 1-5 tahun, dengan diagnosis tersering pada usia 3 tahun.
Wilms tumor berkontribusi sebesar 90% untuk keganasan ginjal primer yang dialami pasien usia di bawah 20 tahun. Tumor ini lebih banyak ditemukan pada ras Afrika Amerika, baru kemudian Kaukasia dan Asia.
Predisposisi genetik untuk Wilms tumor dilaporkan ditemukan pada 10-20% kasus. Malformasi genetik, seperti kriptorkidismus atau hipospadia, ditemukan pada 5% anak dengan Wilms tumor. Hemihiperplasia ditemukan pada 2–3% kasus, sedangkan aniridia ditemukan pada 1% anak dengan Wilms tumor.[1-3]
Indonesia
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2021 didapatkan 49 kasus Wilms tumor dari 1.447 pasien kanker anak atau sekitar 3,4%.[5]
Mortalitas
Angka kesintasan (survival rate) 5 tahun di Amerika Serikat dilaporkan mencapai 92%. Sementara itu, pada negara dengan fasilitas kesehatan yang terbatas, angka kesintasan hanya mencapai 78%.[1]
Beberapa faktor dapat mengurangi event-free survival (EFS) dan overall survival (OS) dari Wilms tumor. Faktor-faktor risiko ini termasuk histologi anaplastik, metastasis yang tidak teratasi, hilangnya heterozigositas pada kromosom 1p/16q, serta keterlibatan tumor bilateral atau berulang. Faktor ini sering kali memerlukan terapi intensif dan meningkatkan risiko efek samping jangka panjang seperti gagal ginjal, toksisitas jantung, dan keganasan sekunder.[4]
Penulisan pertama oleh: dr. Apri Haryono Hafid