Epidemiologi Boxer's Fracture
Epidemiologi boxer’s fracture mencakup 10% dari seluruh fraktur tangan, dengan perbandingan pria dan wanita 5:1. Boxer’s fracture dapat menyebabkan komplikasi seperti malunion atau malrotasi.[1,6]
Global
Fraktur metakarpal mencakup 40% dari seluruh fraktur tangan. Sedangkan boxer’s fracture mencakup 10% dari seluruh fraktur tangan. Insidensi boxer’s fracture lima kali lipat lebih tinggi pada pria dibandingkan wanita, dengan kelompok usia terbanyak 10–19 tahun, disusul kelompok usia 20–29 tahun. Boxer’s fracture sering terjadi di rumah dan pertandingan olahraga.[1,6]
Indonesia
Belum ada data epidemiologi boxer’s fracture di Indonesia. Namun, sebuah studi di rumah sakit pendidikan di Bali melaporkan 19 pasien fraktur metakarpal pada periode 2018–2019, dengan distribusi terbanyak pada laki-laki (73,7%) dan usia 17–25 tahun (42,1%). Sebanyak 21,1% kasus merupakan fraktur metakarpal kelima.[5]
Mortalitas
Boxer’s fracture dapat menyebabkan komplikasi seperti malunion atau malrotasi, tetapi tidak menyebabkan kematian.[1]