Patofisiologi Boxer's Fracture
Patofisiologi boxer’s fracture yang merupakan fraktur leher metakarpal kelima dapat terjadi akibat trauma saat seseorang melakukan pukulan dengan tangan terkepal.
Tulang metakarpal terdiri dari kepala (terletak di distal), leher, badan, dan pangkal (terletak di proksimal). Beban aksial akibat trauma langsung pada kepalan tangan mentransfer energi ke tulang metakarpal, menyebabkan patah tulang paling sering di leher. Boxer’s fracture biasanya mengakibatkan angulasi punggung apeks karena sebagian gaya yang diberikan oleh tarikan otot interoseus.[2,4]
Otot interoseous, yang berperan untuk adduksi dan abduksi jari, berasal dari korpus metakarpal dan masuk ke falang proksimal. Ligamen kolateral juga menghubungkan tulang metakarpal ke falang proksimal, dan harus dipertimbangkan ketika pemasangan bidai untuk meminimalisasi risiko kehilangan gerak akibat pemendekan ligamen.
Ligamen kolateral tegang saat fleksi dan lebih kendur saat ekstensi. Oleh karena itu, sendi metacarpophalangeal (MCP) harus dibidai saat fleksi untuk mencegah pemendekan. Neurovaskularisasi yang berdekatan dengan tulang metakarpal dan dapat terluka pada boxer’s fracture yang berat, sehingga memerlukan intervensi pembedahan.[2,4]