Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Fraktur dan Dislokasi Tulang Belakang general_alomedika 2022-12-14T14:58:18+07:00 2022-12-14T14:58:18+07:00
Fraktur dan Dislokasi Tulang Belakang
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Fraktur dan Dislokasi Tulang Belakang

Oleh :
dr. Amelia Febrina
Share To Social Media:

Patofisiologi fraktur dan dislokasi tulang belakang memiliki ancaman 2 kali lipat, yaitu cidera pada kolumna vertebra dan jaringan saraf. Cidera tulang belakang dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu stabil dan tidak stabil.

Cidera stabil merupakan cidera dengan komponen vertebra masih menetap pada lokasi yang seharusnya dengan pergerakan normal, pada cidera tipe stabil jaringan saraf masih intak dan tidak mengalami cidera. Sedangkan cidera tulang belakang yang tidak stabil merupakan cidera yang memiliki risiko tinggi untuk terjadinya komponen vertebra dan terjadi cidera medula spinalis (spinal cord injury).[1]

Berdasarkan mekanisme terjadinya, cidera tulang belakang dapat diklasifikasikan ke dalam 2 bagian, cidera minor dan cidera mayor.[3]

Cidera Minor

Cidera minor merupakan cidera yang terjadi pada prosesus transversus, dan pars interarticularis. Prosesus transversus dapat mengalami cidera hanya dengan tarikan dari otot, cidera ini hanya membutuhkan tatalaksana simptomatik. Cidera pada pars interarticularis sebaiknya dicurigai pada atlet dengan sudden onset nyeri tulang belakang pada saat beraktivitas dan umumnya dapat sembuh sendiri.[1-2]

Cidera Mayor

Cidera mayor dari tulang belakang dapat dibagi menjadi 4 bagian.

Flexion Compression Mechanism

Fraktur kompresi merupakan fraktur akibat dari tekanan axial yang terjadi secara langsung pada pertengahan kolumna vertebra, pada fraktur tipe kompresi, bagian anterior akan mengalami kompresi sedangkan kolumna tengah dan posterior tidak. Mekanisme ini merupakan mekanisme yang paling sering terjadi pada fraktur vertebra, dan merupakan akibat dari fleksi tulang belakang yang dilakukan secara berlebih.[1-2]

Axial-Compression Mechanism

Kompresi axial atau burst injury dapat menyebabkan runtuhnya kolumna bagian anterior dan tengah. Kolumna posterior umumnya tidak mengalami cidera. Bagian posterior dari tubuh vertebra akan hancur  dan diskus dari vertebra akan bergeser ke spinal canal. Fraktur ini umumnya akan menjadi fraktur yang tidak stabil dengan risiko terjadinya cidera neurologi lanjutan sebesar 50%.[1-2]

Flexion-Distraction Mechanism atau Cidera Jack-knife

Cidera ini merupakan cidera tipikal yang sering ditemukan pada cidera sabuk pengaman, ketika badan terhempas ke depan dan ditahan oleh sabuk pengaman. Gambaran klasik dari fraktur ini adalah gambaran fraktur horizontal yang melewati kolumna posterior dan middle yang disertai dengan cidera ligamen supraspinosus.[1-2]

Rotational Fracture-Dislocation Mechanism

Cidera ini merupakan kombinasi dari lateral fleksi dan rotasi dengan atau tanpa tekanan dari posterior dan anterior. Gambaran dari fraktur ini merupakan kegagalan dari kolumna posterior dan middle dengan derajat cidera dari kolumna anterior yang bervariasi. Cidera ini merupakan cidera yang paling berbahaya dan sering dikaitkan dengan cidera neurologis. Fraktur dislokasi ini paling sering terjadi di thoracolumbar junction.[1-2]

Referensi

1. Solomon L, Warwick D, Nayagam S. Apley’s System of Orthopaedic and Fractures. Ninth. Jamieson G, editor. London: Hodder Arnold; 2010.
2. Ghobrial G. Vertebral Fracture. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/248236-overview
3. Goodrich JA. Spine Dislocation. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/1265365-overview

Pendahuluan Fraktur dan Dislokas...
Etiologi Fraktur dan Dislokasi T...

Artikel Terkait

  • Bukti Ilmiah Peran Steroid pada Cedera Medula Spinalis Akut
    Bukti Ilmiah Peran Steroid pada Cedera Medula Spinalis Akut
  • Pelepasan Cervical Collar pada Pasien Trauma Tumpul dengan Penurunan Kesadaran
    Pelepasan Cervical Collar pada Pasien Trauma Tumpul dengan Penurunan Kesadaran
  • Waspadai Autonomic Dysreflexia pada Cedera Medulla Spinalis
    Waspadai Autonomic Dysreflexia pada Cedera Medulla Spinalis
  • Tata Laksana Awal Spinal Cord Injury Berdasarkan Panduan American College of Surgeons 2022
    Tata Laksana Awal Spinal Cord Injury Berdasarkan Panduan American College of Surgeons 2022
Diskusi Terkait
dr. Gabriela
Dibalas 29 Januari 2024, 11:51
Tata Laksana Awal Spinal Cord Injury Berdasarkan Panduan American College of Surgeons 2022 – Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!American College of Surgeons sudah memperbaharui rekomendasinya untuk spinal cord injury pada tahun 2022. Nah, pada edisi tahun 2022, rekomendasi...
Anonymous
Dibalas 07 Juni 2022, 10:31
Cedera Saraf - Saraf Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Ade Wijaya, Sp.S. Ijin bertanya dok. Apabila ada lesi neurologis pada orang dewasa yang menyebabkan neuronnya terputus, misalnya karena trauma....
Anonymous
Dibalas 11 Januari 2022, 11:03
Upaya menghentikan kebiasaan membunyikan sendi leher - Rehabilitasi Medis Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Purwitasari SpKFR.. Ijin berdiskusi, apakah ada cara atau terapi khusus untuk individu yang suka membunyikan sendi leher nya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.