Etiologi Fraktur dan Dislokasi Tulang Belakang
Etiologi dari Fraktur dan dislokasi tulang belakang dapat disebabkan oleh berbagai macam diantaranya fraktur dan dislokasi primer akibat trauma, atau sekunder akibat nontrauma seperti osteoporosis, keganasan, dan infeksi.[2]
Penyebab paling sering dari fraktur dan dislokasi tulang belakang primer yang disebabkan oleh cidera adalah high-energy trauma seperti kecelakaan motor dan jatuh dari ketinggian.
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Leucht et al. dengan menggunakan metode retrospektif pada 562 pasien dengan fraktur tulang belakang akibat trauma didapatkan 77% fraktur tulang belakang berkaitan dengan terjadinya kecelakaan lalu lintas dan jatuh dari ketinggian yang terjadi secara signifikan lebih tinggi pada spina torakal.[3,7]
Faktor Risiko
Faktor risiko dari dislokasi dan fraktur tulang belakang diantaranya adalah jenis kelamin, usia yang semakin tua, pengguna alkohol, pengendara kendaraan bermotor, dan atlet.
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Leucht et al. dengan menggunakan metode retrospektif pada 562 pasien dengan fraktur tulang belakang akibat trauma dengan rasio populasi laki-laki dibanding wanita 1.6:1 dan rentang usia 6 tahun sampai 100 tahun, fraktur tipe kompresi tidak memiliki perbedaan pada distribusi gender, namun pada cidera tulang belakang yang disebabkan oleh energi tinggi laki-laki memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan wanita.[7]
Prevalensi dan insidensi dari fraktur vertebra akan meningkat seiring dengan usia, prevalensi terjadinya fraktur meningkat dari 5-10% pada wanita usia 50-59 tahun dan lebih dari 30% pada usia lebih dari 80%.[5]
Kecelakaan kendaraan bermotor dilaporkan kurang lebih pada sepertiga kasus dan 25% diakibatkan oleh kekerasan. Konsumsi alkohol 2 gelas perhari untuk wanita, dan 3 gelas perhari untuk laki-laki juga dapat meningkatkan risiko terjadinya cidera pada tulang belakang.[2,4,8,9]