Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Fraktur Femur annisa-meidina 2023-07-10T14:15:28+07:00 2023-07-10T14:15:28+07:00
Fraktur Femur
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Fraktur Femur

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Patofisiologi fraktur femur kebanyakan melibatkan trauma, tetapi bisa juga terjadi secara atraumatik. Pada pasien usia lebih muda, fraktur femur umumnya disebabkan oleh gaya energi tinggi dan trauma multipel. Pada lansia, fraktur femur sering disebabkan oleh mekanisme energi rendah, seperti jatuh terpeleset. Fraktur femur juga bisa terjadi dalam bentuk cedera terisolasi akibat stres berulang ataupun adanya penyakit tulang metabolik, penyakit metastatik, atau tumor tulang primer.[1,2,5,6]

Anatomi Tulang Femur

Os femur dibagi menjadi tiga bagian, yakni area proksimal, shaft, dan area distal. Fraktur dapat terjadi di salah satu area ini.[1-4]

Femur Proksimal

Yang termasuk bagian proksimal (epifisis proksimal dan metafisis) os femur adalah kepala dan leher femoralis. Bagian ini berinteraksi dengan asetabulum panggul untuk membentuk sendi panggul bersama trokanter mayor dan minor.

Gluteus minimus, gluteus medius, piriformis, obturator internus, dan vastus lateralis menempel pada trokanter mayor, sedangkan psoas mayor dan iliopsoas menempel pada trokanter minor. Garis intertrokanterik berjalan antara dua trokanter, berfungsi sebagai lampiran untuk ligamen iliofemoral dan aspek anterior dari kapsul sendi panggul.[3,4]

Shaft Femur

Bagian yang termasuk shaft femur adalah tuberositas gluteal, yang berfungsi sebagai tempat perlekatan untuk aspek distal gluteus maximus. Selain itu, ada kelompok otot adduktor yang menempel pada aspek posterior shaft.[3,4]

Femur Distal

Bagian distal os femur termasuk kondilus medial dan lateral, aspek anterior femur distal, dan fossa intercondilar. Pada area kondilus medial dan lateral berartikulasi dengan bagian plateu tibialis. Aspek anterior femur distal berartikulasi dengan patela dan juga merupakan tempat penyisipan kelompok otot paha depan (vastus lateralis, vastus magnus, dan rektus femoris).

Fossa interkondilar mencakup titik perlekatan untuk ligamen krusiatum anterior dan posterior. Sementara itu, ligamen kolateral medial dan lateral masing-masing menempelkan epikondilus medial dan lateral.[3,4]

Mekanisme Fraktur Femur

Mekanisme fraktur pada umumnya adalah akibat overbend force pada tulang paha dari trauma atau tabrakan yang memiliki kekuatan besar. Meski begitu, fraktur femur bisa juga terjadi akibat beban puntir dari gaya tertentu yang pada akhirnya menghasilkan pola patahan spiral.[2,5]

Trauma Berenergi Tinggi

Kasus fraktur femur paling banyak terjadi akibat trauma. Kejadian seperti kecelakaan kendaraan bermotor, pejalan kaki ditabrak kendaraan bermotor, jatuh, dan luka tembak adalah beberapa penyebab yang paling umum.[2,5,6]

Fraktur Patologis

Fraktur femur patologis bisa terjadi pada orang dewasa, dan paling sering disebabkan oleh osteoporosis dan penyakit metastasis. Pada anak, fraktur femur dapat terjadi akibat gangguan neuromuskuler yang mendasari dan penyakit tulang metabolik, meskipun juga perlu dipertimbangkan kemungkinan adanya penyiksaan oleh orang dewasa.[2,5,6]

Fraktur Stres

Fraktur stres juga merupakan salah satu mekanisme dari terjadinya fraktur femur. Mekanisme ini sangat berkaitan dengan pola aktivitas fisik, seperti pada atlet yang selalu melakukan aktivitas melompat dengan intensitas tinggi secara berulang.[1,6]

Referensi

1. Ganesh H, Siddharth T, Rajesh B, Richard F, Harun G. Atraumatic fractures of the femur. Br J Radiol. 2021;435–42.
2. Denisiuk M, Afsari A. Femoral shaft fractures. StatPearls Publishing. 2023.
3. Suzuki Y, Matsubayashi J, Ji X, Yamada S, Yoneyama A, Imai H, et al. Morphogenesis of the femur at different stages of normal human development. PLoS One. 2019;14(8):e0221569.
4. Chan A, Breeland G, Hubbard JB. Anatomy, bony Pelvis and lower limb, femur. StatPearls Publishing. 2022.
5. Coon MS, Best BJ. Distal femur fractures. StatPearls Publishing. 2022.
6. Kazley J, Bagchi K. Femoral neck fractures. StatPearls Publishing. 2022.

Pendahuluan Fraktur Femur
Etiologi Fraktur Femur

Artikel Terkait

  • Suplementasi Kalsium dan Vitamin D Terbukti Tidak Menurunkan Insidensi Fraktur Pada Lansia
    Suplementasi Kalsium dan Vitamin D Terbukti Tidak Menurunkan Insidensi Fraktur Pada Lansia
  • Strategi Pencegahan Fraktur karena Osteoporosis
    Strategi Pencegahan Fraktur karena Osteoporosis
  • Manajemen Nyeri Fraktur Collum Femur – Blok Saraf Perifer vs Blok Neuroaxial
    Manajemen Nyeri Fraktur Collum Femur – Blok Saraf Perifer vs Blok Neuroaxial
  • Red Flags Nyeri Panggul
    Red Flags Nyeri Panggul
  • Intervensi untuk Mencegah Lansia Terjatuh
    Intervensi untuk Mencegah Lansia Terjatuh

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 9 jam yang lalu
ALOPALOOZA - Alomedika Points Bonanza Bidang Dermatologi (14-20 Mei 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Masih belum ikuti ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA)?!? Ayo, segera ikuti ALOPALOOZA minggu ini untuk menambah Alomedika Point Anda!Tema minggu...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 6 jam yang lalu
CONGRATULATION! SELAMAT KEPADA PEMENANG ALOPALOOZA 2025 BIDANG RADIOLOGI!
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter.Alomedika dengan bangga mengumumkan pemenang ALOPALOOZA 2025 bidang Radiologi yang telah memposting kasus radiologi menarik di minggu...
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Apakah praktek dokter umum boleh dispensing obat untuk pasien?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya baru buka praktek mandiri dokter umum, saat visitasi dengan puskesmas disarankan harus ada obat emergency, Selain obat emergency apakah di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.