Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Fraktur Femur annisa-meidina 2023-07-10T14:31:18+07:00 2023-07-10T14:31:18+07:00
Fraktur Femur
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Fraktur Femur

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Penatalaksanaan fraktur femur yang utama adalah reduksi terbuka. Setelah stabilisasi hemodinamik, fraktur femur umumnya perlu dikoreksi secara bedah. Pembedahan bertujuan untuk menghasilkan stabilisasi tulang, fiksasi anatomi, serta memungkinkan mobilisasi sesegera mungkin.[2,15]

Pembedahan

Fraktur femur, terutama pada pasien usia lebih muda, biasanya timbul akibat mekanisme cedera energi tinggi dan sering disertai dengan cedera lain. Lakukan stabilisasi hemodinamik dan eksklusi adanya cedera yang mengancam jiwa.

Selanjutnya, pembedahan merupakan terapi utama pada kebanyakan kasus fraktur femur. Traksi atau pembidaian mungkin diperlukan untuk imobilisasi, stabilisasi, dan mengurangi nyeri sebelum tindakan bedah definitif bisa dilakukan.

Pada kasus fraktur yang non-displaced, pendekatan non-bedah dengan imobilisasi dan penggunaan crutch agar tungkai yang terkena tidak menahan beban berat badan dapat menjadi pendekatan terapi yang dipertimbangkan.[2,5,6,15,16]

Fraktur Femur Proksimal

Pemilihan pendekatan bedah pada fraktur femur proksimal dilakukan berdasarkan pola fraktur. Fraktur leher femur umumnya diterapi dengan pemasangan pin, screw pinggul, atau artroplasti, tergantung pada tingkat keparahan fraktur.

Fraktur peritrokanter biasanya diterapi dengan pemasangan sliding hip screw atau cephalomedullary nail. Sementara itu, fraktur subtrokanter biasanya diterapi dengan pemasangan intramedullary nail atau fixed angel deviced.[2,5,6,15,16]

Fraktur Femur Shaft

Pemasangan intramedullary nail merupakan pilihan untuk sebagian besar fraktur shaft pada pasien dewasa. Pendekatan prosedur ini bisa secara antegrade atau retrograde. Prosedur fiksasi eksternal dengan plate dan screw juga merupakan pilihan yang sering digunakan, terutama untuk kasus fraktur femur diafisis.[2,15]

Fraktur Patologis

Pada kasus fraktur patologis, pendekatan tata laksana tidak hanya ditentukan oleh lokasi tetapi juga jenis tumor yang dialami pasien. Pada tumor tulang primer, tujuan pembedahan adalah kuratif, sedangkan pada tumor metastatik tujuannya adalah paliatif.[2,15]

Fraktur Stres

Pada kasus fraktur stres femoral, tata laksana pembedahan hanya dilakukan untuk kasus-kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif. Prosedur yang dilakukan biasanya adalah pemasangan intramedullary nail baik secara antegrade atau retrograde.[2,5,6,17]

Pendekatan Non-Bedah

Kebanyakan kasus fraktur femur memerlukan fiksasi bedah karena tulang femur merupakan tulang weightbearing. Pendekatan non-bedah bisa dipertimbangkan pada fraktur stres atau fraktur pada anak yang stabil dan non-displaced.

Imobilisasi tulang bisa dilakukan dengan long leg cast atau hip spica cast. Penggunaan hip spica cast biasanya dipilih pada anak <5 tahun dengan fraktur yang stabil. Sementara itu, long leg cas bisa digunakan pada pasien dewasa yang bukan merupakan kandidat tindakan operatif.[2,5,6,15-17]

Rehabilitasi

Pasca tindakan pembedahan, sangat direkomendasikan untuk melakukan terapi fisik untuk memperbaiki rentang gerak sendi, kekuatan, dan gait. Sebelum diperbolehkan weightbearing, penggunaan crutch diperlukan untuk menopang berat badan.

Untuk fraktur stres, penggunaan crutch dapat dihentikan segera setelah pasien bisa berjalan tanpa merasakan nyeri. Selanjutnya, pasien dapat menjalani latihan aerobik low impact seperti sepeda statis dan berenang. Identifikasi dan modifikasi penyebab dari fraktur stres, misalnya dengan memperbaiki teknik saat olahraga atau penggantian alas kaki.

Lanjutkan terapi fisik sesuai kebutuhan dengan target terapi adalah peningkatan kekuatan, rentang gerak, daya tahan, dan kemampuan berjalan. Selama masih menjalani terapi fik, lakukan pemantauan radiologi secara berkala untuk menilai penyembuhan fraktur.[1,2,5,6]

Referensi

1. Ganesh H, Siddharth T, Rajesh B, Richard F, Harun G. Atraumatic fractures of the femur. Br J Radiol. 2021;435–42.
2. Denisiuk M, Afsari A. Femoral shaft fractures. StatPearls Publishing. 2023.
5. Coon MS, Best BJ. Distal femur fractures. StatPearls Publishing. 2022.
6. Kazley J, Bagchi K. Femoral neck fractures. StatPearls Publishing. 2022.
15. Aprato A, Casiraghi A, Pesenti G, Bechis M, Samuelly A, Galante C, et al. 48 h for femur fracture treatment: are we choosing the wrong quality index? J Orthop Traumatol Off J Ital Soc Orthop Traumatol. 2019;20(1):11.
16. Fischer H, Maleitzke T, Eder C, Ahmad S, Stöckle U, Braun KF. Management of proximal femur fractures in the elderly: current concepts and treatment options. Eur J Med Res. 2021;26(1):86.
17. Starr J, Tay YKD, Shane E. Current Understanding of Epidemiology, Pathophysiology, and Management of Atypical Femur Fractures. Curr Osteoporos Rep. 2018;16(4):519–29.

Diagnosis Fraktur Femur
Prognosis Fraktur Femur

Artikel Terkait

  • Suplementasi Kalsium dan Vitamin D Terbukti Tidak Menurunkan Insidensi Fraktur Pada Lansia
    Suplementasi Kalsium dan Vitamin D Terbukti Tidak Menurunkan Insidensi Fraktur Pada Lansia
  • Strategi Pencegahan Fraktur karena Osteoporosis
    Strategi Pencegahan Fraktur karena Osteoporosis
  • Manajemen Nyeri Fraktur Collum Femur – Blok Saraf Perifer vs Blok Neuroaxial
    Manajemen Nyeri Fraktur Collum Femur – Blok Saraf Perifer vs Blok Neuroaxial
  • Red Flags Nyeri Panggul
    Red Flags Nyeri Panggul
  • Intervensi untuk Mencegah Lansia Terjatuh
    Intervensi untuk Mencegah Lansia Terjatuh

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 3 jam yang lalu
ALOPALOOZA - Alomedika Points Bonanza Bidang Dermatologi (14-20 Mei 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Masih belum ikuti ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA)?!? Ayo, segera ikuti ALOPALOOZA minggu ini untuk menambah Alomedika Point Anda!Tema minggu...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 23 menit yang lalu
CONGRATULATION! SELAMAT KEPADA PEMENANG ALOPALOOZA 2025 BIDANG RADIOLOGI!
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter.Alomedika dengan bangga mengumumkan pemenang ALOPALOOZA 2025 bidang Radiologi yang telah memposting kasus radiologi menarik di minggu...
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas 22 jam yang lalu
MRI Pasien Stroke Iskemik - ALOPALOOZA
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
1 Balasan
Alodokter, pasien laki2 56 tahun dgn hipertensi dan diabetes mendadak lemah sisi tubuh kanan. MRI DWI memperlihatkan gambaran berikut. Arteri apa yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.