Pendahuluan Fraktur Radius Distal
Fraktur radius distal merupakan salah satu fraktur yang sering dijumpai. Sejak dulu fraktur pada regio ini memiliki sebutan khas, yakni fraktur dengan pergeseran ke arah dorsal (fraktur Colles), fraktur dengan pergeseran ke arah volar (fraktur Smith), fraktur radius disertai dislokasi sendi radiokarpal (fraktur Barton), fraktur styloid radial (fraktur Chauffeur) dan fraktur intraartikular.
Fraktur Colles paling sering terjadi di antara fraktur tersebut, umumnya pada wanita lansia akibat osteoporosis. Fraktur ini disebabkan oleh trauma, sering kali akibat jatuh. Mekanisme trauma dan besaran energi trauma mempengaruhi keparahan fraktur.[1,2]
Diagnosis fraktur radius distal dilakukan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan radiologis X-ray.
Penatalaksanaan fraktur radius distal meliputi reduksi dan rehabilitasi. Reduksi dapat dilakukan secara tertutup (reduksi tertutup dan imobilisasi dengan gips), pinning perkutan, atau reduksi terbuka dan fiksasi internal/ORIF dengan volar locking plate. Rehabilitasi dibagi dalam tiga fase, yaitu periode pembidaian, mobilisasi, dan penguatan.