Patofisiologi Fraktur Radius Distal
Patofisiologi fraktur radius distal disebabkan oleh besaran energi akibat trauma. Trauma seringkali berupa trauma jatuh dengan mekanisme jatuh pada permukaan tangan sisi volar atau dorsal.[2] Mekanisme trauma terbagi menjadi trauma energi tinggi dan energi rendah. Besaran energi tersebut dapat membantu prediksi keparahan fraktur.[4]
Normalnya inklinasi radial (sudut yang dibentuk oleh bagian distal os radius terhadap terhadap bidang anteroposterior) sebesar 23 derajat, volar tilt sebesar 11 derajat, dan radial height sebesar 12 mm. [1,3] Fraktur akan mengakibatkan perubahan sudut-sudut tersebut. Deviasi dari sudut normal yang timbul akibat fraktur radius distal akan mengganggu pergerakan sendi radiokarpal.
Fraktur Colles
Fraktur ini sering terjadi ketika seseorang terjatuh lalu berusaha menopang tubuh dengan posisi pergelangan tangan ekstensi menumpu lantai. Akibat jatuh pada sisi volar, timbul fraktur transversal dengan pergeseran fragmen distal ke arah dorsal, angulasi radial serta pemendekan. Energi trauma biasanya rendah sehingga fraktur ini sering kali dialami oleh lansia terutama wanita terkait osteoporosis postmenopause.[1,2,3]
Fraktur Smith
Mekanisme trauma berupa jatuh pada punggung pergelangan tangan dalam posisi fleksi.[1,2]
Fraktur Barton
Mekanismenya serupa dengan fraktur Smith. Pada fraktur ini fraktur mengenai intraartikular disertai pergeseran sendi radiokarpal.[1]
Fraktur Styloid Radial
Fraktur ini sering kali dikenal dengan sebutan fraktur Chauffer’s. Fraktur dapat terjadi saat trauma yang langsung mengenai styloid radius atau jatuh dengan tangan teregang pada posis deviasi ulnar dan supinasi. Energi trauma yang kuat kadang juga mengakibatkan fraktur scaphoid atau ligamen scapholunatum.[1]