Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Hammertoe dan Claw Toe monika-natalia 2022-08-04T11:00:49+07:00 2022-08-04T11:00:49+07:00
Hammertoe dan Claw Toe
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Hammertoe dan Claw Toe

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan hammertoe dan claw toe adalah untuk manajemen ekspektasi pasien terhadap terapi. Sampaikan bahwa terapi pada hammertoe dan claw toe bertujuan untuk menghilangkan nyeri dan meningkatkan aspek fungsional, bukan untuk alasan kosmetik. Jelaskan bahwa indikasi kosmetik tidak dapat dijadikan alasan tunggal dalam memilih terapi.

Edukasi Pasien

Jelaskan pada pasien bahwa hammertoe dan claw toe merupakan kelainan yang bersifat progresif. Oleh karenanya, semakin cepat dilakukan intervensi, kemungkinan perburukan tentu semakin rendah.

Pilihan Terapi

Sampaikan pada pasien bahwa deformitas yang dialami dapat menyebabkan kompensasi berupa perubahan gaya berjalan, perubahan struktur kulit jari kaki, dan kemungkinan nyeri yang kronik. Jelaskan pada pasien bahwa terapi nonbedah merupakan terapi inisial yang disarankan. Terapi bedah diindikasikan pada kasus yang berat atau kasus dimana nyeri tidak hilang dengan intervensi nonbedah. Sampaikan pada pasien bahwa aspek kosmetik tidak menjadi tujuan utama pemilihan pengobatan.

Risiko Rekurensi dan Progresi

Jelaskan pada pasien mengenai risiko rekurensi dan progresi dari deformitas. Sampaikan bahwa pengendalian faktor penyebab merupakan aspek yang penting untuk mencegah rekurensi dan perburukan. Hal ini termasuk menghilangkan kebiasaan menggunakan sepatu yang kurang pas serta menangani kondisi medis yang mendasari, misalnya rheumatoid arthritis atau diabetes mellitus.

Minta pasien menghindari penggunaan sepatu yang ujungnya sempit dan terasa tidak nyaman saat dikenakan. Pada pasien yang mendapat terapi berupa pemasangan pita dan selempang pada jari kaki (strapping), sampaikan untuk menyesuaikan penggunaan alas kaki agar dapat mengakomodasi adanya alat tersebut.[1,3,5,6]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Salah satu upaya pengendalian kelainan hammertoe dan claw toe  adalah dengan melakukan tata laksana terhadap kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko deformitas. Sebagai contoh adalah diabetes dan kelainan neuromuskular. Penggunaan alas kaki yang pas dan nyaman juga akan mencegah timbulnya deformitas ini.

Pencegahan pada Individu Berisiko

Pada pasien yang berisiko, misalnya pasien diabetes, lakukan pemeriksaan berkala kondisi kaki. Hal ini penting untuk deteksi dini masalah sebelum deformitas terbentuk.

Edukasi pasien untuk menjaga sirkulasi yang adekuat ke area kaki. Cara melakukan hal ini adalah dengan melakukan peregangan atau pijatan berkala saat harus duduk lama. Hal lain yang mungkin dapat bermanfaat adalah merendam kaki dengan air hangat.

Memilih Alas Kaki

Alas kaki yang dikenakan harus nyaman dan pas. Sarankan pasien untuk membeli sepatu dengan dukungan lengkungan yang baik dan menghindari sepatu dengan ujung yang runcing dan sempit. Saat pasien akan membeli sepatu, misalnya sepatu lari atau olahraga, sebaiknya minta untuk memilih sambil mengenakan kaus kaki yang akan dipakai bersama sepatu tersebut untuk memastikan ukuran pas dan nyaman.

Jangan pernah membeli sepatu yang terasa sempit dan berharap sepatu akan meregang saat dipakai. Sepatu harus kokoh, memiliki jarak setidaknya 2 cm antara ujung jari kaki terpanjang dan bagian depan sepatu, serta tumit tidak naik-turun saat berjalan.

Pada anak kecil, minta orang tua untuk memeriksa apakah alas kaki masih pas secara berkala.[5,15]

Referensi

1. DeOrio JK. Claw toe. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/1232559-overview
3. Malhotra K, Davda K, Singh D. The pathology and management of lesser toe deformities. EFORT open Rev. 2016;1(11):409–19.
5. Goransso M, Constant D. Hammertoe. StatPearls Publishing. 2021.
6. Park CH, Chang MC. Forefoot disorders and conservative treatment. Yeungnam Univ J Med. 2019;36(2):92–8.
15. Felson S. Understanding Hammertoes prevention. 2021. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/understanding-hammertoes-prevention

Prognosis Hammertoe dan Claw Toe
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 5 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
1 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.