Penatalaksanaan Hammertoe dan Claw Toe
Penatalaksanaan hammertoe dan claw toe bergantung pada fleksibilitas dari deformitas yang dialami pasien, namun pendekatan nonbedah dapat dilakukan sebagai terapi inisial. Perawatan nonbedah dapat berupa taping untuk deformitas yang fleksibel dan penggunaan alas kaki akomodatif pada deformitas yang kurang fleksibel.
Pendekatan bedah diindikasikan pada kasus dimana nyeri tidak membaik dengan perawatan nonbedah. Pada kasus asimtomatik, perawatan nonbedah umumnya tidak dianjurkan kecuali untuk koreksi hallux valgus. Infeksi aktif dan suplai vaskular yang tidak memadai merupakan kontraindikasi perawatan bedah. Indikasi kosmetik juga tidak dibenarkan sebagai dasar melakukan pembedahan pada hammertoe dan claw toe.
Pada kebanyakan kasus, prosedur pembedahan jaringan lunak dilakukan untuk kasus deformitas fleksibel. Sementara itu, kasus deformitas kaku dapat memerlukan komponen intervensi tulang. Hal lain yang tidak kalah penting adalah mengendalikan faktor risiko untuk mencegah progresi atau rekurensi penyakit. Ini mencakup pengendalian diabetes mellitus dan pencegahan ulkus kaki pada populasi pasien yang mengalami deformitas terkait diabetes.[1,2]
Terapi Nonbedah
Terapi nonbedah disarankan sebagai terapi inisial pada kasus hammertoe dan claw toe. Terapi nonbedah dilakukan dengan tujuan menghilangkan tekanan di bagian dorsal sendi interphalangeal proksimal (PIPJ) yang mengalami kelainan, juga tekanan dari plantar ke bagian kepala metatarsal sampai ke ujung jari kaki yang terlibat.
Deformitas Fleksibel
Pada deformitas fleksibel, terapi nonbedah dilakukan dengan mengikat jari kaki menggunakan pita atau selempang hammertoe yang tersedia secara komersial. Penggunaan alat ini perlu disertai dengan penggunaan sepatu yang akan mengakomodasi pita atau selempang yang dipasang pada jari yang terkena.
Pita atau selempang hammertoe ditempatkan pada bagian dorsal falang proksimal dengan sendi metatarsophalangeal (MTPJ) sedikit fleksi, dan pita atau selempang didiksasi pada area plantar. Pemasangan alat ini diharapkan akan mengurangi deformitas dengan mengerahkan kekuatan plantarfleksi pada MTPJ dan menghasilkan ekstensi kompensasi PIPJ.
Deformitas Menetap
Pada deformitas yang kurang fleksibel atau menetap (fixed deformity), deformitas tidak dapat dikoreksi dengan pita dan selempang. Penggunaan alas kaki extra depth dapat bermanfaat untuk meminimalisir tekanan ke arah punggung di atas jari kaki yang terkena. Pasien dapat dianjurkan untuk mengenakan sepatu bertali demi kenyamanan.
Terapi Nonbedah Lainnya
Nyeri pada hammertoe dan claw toe dapat dikurangi dengan menggunakan bantalan lengkung di sepatu yang diharapkan mampu melakukan redistribusi tekanan dan tahanan beban dari kepala metatarsal.
Di sisi lain, hingga kini masih belum ada program fisioterapi yang disarankan untuk hammertoe dan claw toe. Meski demikian, peregangan pasif dapat diupayakan pada pasien dengan deformitas fleksibel.[1,2,6,10]
Terapi Pembedahan
Terapi bedah merupakan terapi definitif untuk hammertoe dan claw toe, terutama jika sudah dipastikan terdapat kontraktur fleksi yang permanen dan nyeri yang konstan. Terapi bedah ditujukan untuk mengoreksi kelainan pada DIPJ, PIPJ, dan MTPJ. Menurut studi observasional, perbaikan bedah hammertoe memberikan perbaikan gejala yang signifikan untuk sebagian besar pasien di semua kelompok umur, dengan tingkat komplikasi sekitar 10%.[16,17]
Arthroplasti Reseksi PIPJ
Reseksi kaput falang proksimal akan memperpendek jarak dari origin ke insersi otot flexor digitorum longus (FDL) dan Flexor digitorum brevis (FDB), sehingga akan menyebabkan kelemahan. Meski demikian, tidak terjadi kelemahan pada otot ekstensor karena penyisipannya ke MTPJ melalui extensor hood apparatus. Oleh karena itu, prosedur ini paling efektif untuk kasus kelainan hammertoe yang diinduksi oleh fleksor yang semirigid atau kaku.[6,11]
Artrodesis PIPJ
Fusi PIPJ merupakan prosedur yang efektif untuk sebagian besar deformitas jari kaki. Fusi sangat berguna dan direkomendasikan pada deformasi gaya yang signifikan, serta pada kondisi hampir semua jari terjadi kelainan. Fusi mengubah jari kaki menjadi lengan tuas yang kaku, yang mengarah ke tendon FDL dan FDB serta mendukung kekuatan otot intrinsik untuk menjaga stabilitas plantarfleksi di MTPJ.[6,12]
Transfer Tendon
Pemindahan tendon FDL dan FDB ke bagian dorsal falang proksimal akan mengubah tendon ini menjadi fleksor plantar MTPJ selama proses menahan beban dengan cara yang sama seperti artrodesis PIPJ. Prosedur ini diindikasikan untuk deformitas yang masih fleksibel.
Di lain pihak, untuk transfer tendon ekstensor, ekstensor digitorum longus (EDL) dapat ditransfer ke kolum metatarsal untuk menghilangkan gaya deformasi.[6]
Tenotomi
Prosedur lain yang diindikasikan untuk deformitas fleksibel adalah tenotomi. Tenotomi fleksor dilakukan di PIPJ dengan pelepasan FDL dan FDB. Tenotomi diindikasikan untuk kasus hammertoe dan claw toe yang masih ringan.[13]
Osteotomi Weil
Osteotomi sering dilakukan pada kasus hammertoe dan claw toe. Osteotomi distal oblik akan memperpendek metatarsal. Prosedur ini sering digunakan untuk mengoreksi dislokasi dan deformitas bengkok pada jari kaki.[3]
Repair Plana Plantar
Prosedur repair pada plana plantar biasanya dilakukan bersamaan dengan osteotomi Weil. Prosedur ini biasanya dilakukan dengan pendekatan melalui dorsal di mana plana plantar yang cedera atau ruptur diperbaiki dengan melakukan jahitan pada area tersebut.[5]