Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Hammertoe dan Claw Toe monika-natalia 2022-08-04T10:52:07+07:00 2022-08-04T10:52:07+07:00
Hammertoe dan Claw Toe
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Hammertoe dan Claw Toe

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Patofisiologi hammertoe dan claw toe berkaitan dengan adanya ketidakseimbangan kronis antara fleksi dan ekstensi pada jari kaki. Pada kebanyakan kasus, hal ini disebabkan oleh lemahnya otot intrinsik dan kuatnya otot ekstrinsik di sekitar sendi metatarsopalangeal (MTPJ) lesser digits (jari kecil) pada kaki.

Aspek Anatomi

Deformitas lesser digits disebabkan oleh ketidakseimbangan antara otot-otot intrinsik yang lemah dan otot-otot ekstrinsik yang lebih kuat. Setiap ketidakseimbangan dalam kekuatan ini akan membuat otot ekstrinsik yang lebih kuat menghasilkan ekstensi falang proksimal dan kemungkinan hiperekstensi MTPJ, serta fleksi sendi interphalangeal proksimal (PIPJ) atau sendi interphalangeal distal (DIPJ).[3,4]

Ekstensor Digitorum Longus

Fungsi utama ekstensor digitorum longus (EDL) adalah pada fase ayunan berjalan yang berfungsi untuk dorsofleksi kaki. Tendon EDL terbagi menjadi empat slip tendon dan terpisah saat melintasi pergelangan kaki, dengan masing-masing mengarah ke masing-masing lesser digit. Di atas falang proksimal, tendon kembali terbagi menjadi 3 slip, dengan slip tengah berinsersi ke dasar falang tengah, dan 2 slip lateral berubah menjadi tendon terminal dan berinsersi ke dasar falang distal.[3]

Ekstensor Digitorum Brevis

Ekstensor digitorum brevis (EDB) hanya memiliki tiga slip tendon yang berinsersi ke pada fibrous EDL pada tingkat MTPJ digit 2, 3, 4 dan membentuk extensor hood apparatus. Karena konstruksi anatomi yang unik ini, tarikan EDL dan EDB menciptakan dorsofleksi MTPJ yang signifikan dan daya dorsofleksi minimal pada IPJ.[3]

Flexor Digitorum Longus dan Brevis

Flexor digitorum longus (FDL) terbagi menjadi 4 slip tendon terpisah yang berinsersi ke falang distal lesser digit dan memfleksikan DIPJ, sementara Fleksor digitorum brevis (FDB) berinsersi ke falang tengah dan memfleksikan PIPJ. Tanpa adanya otot fleksor yang bersinsersi ke falang proksimal dan bekerja sebagai antagonis terhadap MPJ dalam posisi ekstensi, gaya tersebut menghasilkan fleksi pada sendi PIP dan DIP.[3]

Mekanisme Dasar Deformitas Jari Kaki

Ketidakstabilan MTPJ umumnya ditemukan pada pasien dengan deformitas jari. Struktur yang memberikan stabilitas pada sambungan ini adalah lempeng plantar beserta ligamen tambahan dan ligamen kolateral pada lateral dan medial sendi. Jika struktur ligamen ini menipis,ruptur, atau pecah akan menyebabkan ketidakstabilan MTPJ. Ruptur lempeng plantar juga dapat menyebabkan subluksasi dan cedera ligamen kolateral yang dapat menyebabkan pergeseran medial atau lateral dengan potensi rotasi valgus atau varus dari jari yang terkena.

Sebagai contoh, rheumatoid arthritis menyebabkan deformitas hammertoe dengan kerusakan MTPJ progresif, yang menyebabkan subluksasi dan dislokasi MTPJ.[3,5]

Patofisiologi Deformitas Jari Kaki

Ada tiga faktor utama yang menjelaskan penyebab deformitas dan hilangnya keseimbangan otot intrinsik dan ekstrinsik pada MTPJ; stabilisasi fleksor, substitusi ekstensor, dan substitusi fleksor. Mekanisme biomekanik ini akan menyebabkan deformitas pada berbagai segmen jari.[4,5]

Stabilisasi Fleksor

Ini merupakan penyebab paling umum dari deformitas jari dan terjadi akibat pronasi yang berlebihan. Dengan pronasi sendi subtalar akan membuka sendi midtarsal serta menyebabkan hipermobilitas kaki depan. Dalam upaya untuk menstabilkan kaki depan, otot fleksor bekerja lebih ekstra melebihi otot-otot interoseus. Hal ini menciptakan rotasi adduktovarus jari kelima kaki, serta kondisi hammering dan clawing lesser digit saat posisi berdiri.[3,5]

Substitusi Fleksor

Hal ini terjadi ketika adanya kelemahan otot trisep surae, dan otot kaki bagian lateral dalam mencoba mengkompensasi plantarfleksi namun tidak memadai. Hal ini menyebabkan fleksor secara mekanis lebih kuat dibandingkan otot interoseus.[3,5]

Substitusi Ekstensor

Dalam mekanisme ini, otot ekstensor memperoleh keuntungan secara mekanis atas otot lumbricals sehingga menyebabkan kontraksi pada MTPJ.[3,5]

Referensi

3. Malhotra K, Davda K, Singh D. The pathology and management of lesser toe deformities. EFORT open Rev. 2016;1(11):409–19.
4. Manganaro D, Dollinger B, Nezwek TA, Sadiq NM. Anatomy, Bony Pelvis and Lower Limb, Foot Joints. In Treasure Island (FL); 2022.
5. Goransso M, Constant D. Hammertoe. StatPearls Publishing. 2021.

Pendahuluan Hammertoe dan Claw Toe
Etiologi Hammertoe dan Claw Toe
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 5 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
1 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.