Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Hammertoe dan Claw Toe monika-natalia 2022-08-04T10:54:09+07:00 2022-08-04T10:54:09+07:00
Hammertoe dan Claw Toe
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Hammertoe dan Claw Toe

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Etiologi hammertoe dan claw toe yang utama adalah disfungsi biomekanik. Disfungsi tersebut umumnya disebabkan oleh ketidakseimbangan kronis dan berkelanjutan antara kekuatan fleksi dan ekstensi jari-jari kaki.[1,2]

Hammertoe

Pada hammertoe, deformitas pertama terdapat pada sendi interphalangeal proksimal (PIPJ). Hammertoe sering berhubungan dengan hallux valgus dan arthritis. Alas kaki memainkan peran penting dalam perkembangan terjadinya hammertoe, selain itu trauma yang dapat mengakibatkan ruptur akut dari slip utama tendon ekstensor dapat menyebabkan deformitas.[3,6]

Tarikan tendon ekstensor yang utamanya ditransmisikan ke sendi metatarsopalangeal (MTPJ) melalui sling ekstensor menyebabkan tidak dapat memperbaiki deformitas PIPJ, tetapi malah akan menyebabkan hiperekstensi pada MTPJ. Hal ini dapat berkembang menjadi ketidakstabilan MTPJ karena lempeng plantar menjadi lemah. Sendi interphalangeal distal (DIPJ) sebagian besar tidak terpengaruh, namun ada kemungkinan menjadi hiperekstensi oleh tarikan ekstensor melalui slip lateral. Deformitas awalnya bersifat fleksibel, tetapi menjadi menetap seiring waktu.[3]

Claw Toe

Pada claw toe, penyebab utama deformitas adalah hiperekstensi MTPJ walaupun mekanisme pastinya tidak begitu jelas. Ketika MTPJ menjadi hiperekstensi secara kronis, otot intrinsik memendek dan sumbu tarikan bergeser ke arah dorsal ke pusat rotasi MTPJ. Oleh karena itu, otot intrinsik tidak dapat lagi menghasilkan momen fleksi pada MTPJ dan otot ekstensor bekerja tanpa adanya lawan. Otot fleksor ditarik dengan kencang dan membuat fleksi IPJ.[3,6]

Awalnya kondisi claw toe mungkin masih dinamis dan hanya terlihat saat berjalan. Seiring waktu dapat terjadi robekan lempeng plantar dan berlanjut terjadi subluksasi di MTPJ sehingga deformitas menjadi permanen. Pada claw toe dan hammertoe terjadi kegagalan mekanisme reverse windlass sehingga jari-jari kaki tidak dapat berkontak dengan tanah selama berjalan.[3]

Faktor Risiko

Claw toe umum ditemukan pada pasien yang berusia 70 tahun ke atas, dan jenis kelamin wanita lebih sering terkena. Pasien berusia lanjut biasanya tidak memiliki penyebab sekunder claw toe, sedangkan pasien usia lebih muda umumnya mengalami deformitas ini akibat radikulopati lumbar, neuropati diabetik, artropati inflamatori seperti rheumatoid arthritis, serta kondisi neuromuskular.[5]

Diabetes  Mellitus

Prevalensi hammertoe dan claw toe pada pasien diabetes mellitus sekitar 32-46%. Adanya deformitas ini dikaitkan dengan tekanan yang lebih tinggi pada sisi plantar kaki. Studi prospektif mengindikasikan bahwa hammertoe dan claw toe meningkatkan risiko ulkus kaki pada pasien diabetes.[5,18]

Referensi

1. DeOrio JK. Claw toe. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/1232559-overview
2. Watson A. Hammertoe Deformity. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/1235341-overview
3. Malhotra K, Davda K, Singh D. The pathology and management of lesser toe deformities. EFORT open Rev. 2016;1(11):409–19.
5. Goransso M, Constant D. Hammertoe. StatPearls Publishing. 2021.
6. Park CH, Chang MC. Forefoot disorders and conservative treatment. Yeungnam Univ J Med. 2019;36(2):92–8.
18. Bus SA, Maas M, Michels RP, Levi M. Role of intrinsic muscle atrophy in the etiology of claw toe deformity in diabetic neuropathy may not be as straightforward as widely believed. Diabetes Care 2009; 32:1063.

Patofisiologi Hammertoe dan Claw...
Epidemiologi Hammertoe dan Claw Toe
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 5 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
1 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.