Epidemiologi Hammertoe dan Claw Toe
Epidemiologi hammertoe dan claw toe tidak diketahui secara pasti. Insidensi dari deformitas lesser digits secara umum diperkirakan mencapai 20%.[1,2,5]
Global
Epidemiologi pasti dari hammertoe dan claw toe belum diketahui. Deformitas yang mempengaruhi jari kaki sendiri diperkirakan memiliki insidensi sebesar 20%.[5]
Dalam sebuah studi yang melibatkan 2662 orang di Turki, dilaporkan bahwa prevalensi hammertoe adalah 8,9%. Adanya riwayat keluarga positif ditemukan pada 56,1% pasien yang mengalami hammertoe. Usia tua dilaporkan mengalami prevalensi lebih tinggi dibandingkan usia lebih muda.[7]
Pasien diabetes mellitus dilaporkan sering mengalami hammertoe dan claw toe, dengan prevalensi berkisar antara 32-46%.[5,18]
Indonesia
Belum ada studi khusus epidemiologi hammertoe dan claw toe di Indonesia. Pada studi deskriptif deteksi dini kaki diabetes di suatu puskesmas di Pekalongan, dilaporkan bahwa terdapat 0,7% penderita diabetes yang mengalami hammertoe dan claw toe.[8]
Mortalitas
Hammertoe dan claw toe tidak secara langsung menyebabkan mortalitas, namun kondisi ini bisa menyebabkan gangguan fungsi yang bermakna. Hammertoe dan claw toe dapat menyebabkan kalus yang menyakitkan, kesulitan memakai sepatu, dan nyeri saat pasien melakukan pergerakan.[1,2]