Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Sarcopenia general_alomedika 2024-10-16T14:55:38+07:00 2024-10-16T14:55:38+07:00
Sarcopenia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Sarcopenia

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada pasien sarcopenia (sarkopenia) adalah kunci utama untuk memperbaiki kualitas hidup pasien, dan mencegah komplikasi serta disabilitas. Pada pasien yang belum terkena sarcopenia, promosi kesehatan dilakukan sejak sebelum memasuki usia lansia.[3,18,19]

Edukasi Pasien

Edukasi pasien yang telah terkena sarcopenia termasuk etiologi, penatalaksanaan risiko komplikasi, dan prognosis. Penjelasan yang terpenting adalah agar pasien menjalankan terapi secara konsisten dan rutin, termasuk latihan fisik, asupan protein, dan terapi farmakologi jika diperlukan.[19]

Diagnosis dan tata laksana berdasarkan tingkat keparahan secara cepat akan mencegah komplikasi berat. Penapisan awal bisa dilakukan dengan pengisian kuesioner SARC-F (strength, assistance with walking, rising from a chair, climbing stairs, and falls), di mana jika didapatkan skor >4 maka sangat dianjurkan untuk pemeriksaan lebih lanjut untuk diagnosis sarcopenia sesegera mungkin.[3]

Tingkat keparahan sarcopenia bisa dinilai dari temuan hasil kekuatan otot, massa otot, dan performa fisik sebagai berikut:

  • sarcopenia: penurunan kekuatan otot dan penurunan massa otot, ATAU penurunan performa fisik
  • sarcopenia berat: penurunan kekuatan otot, penurunan massa otot, DAN penurunan performa fisik[3]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Berbagai media penyuluhan bisa digunakan sebagai sarana edukasi untuk mencegah sarcopenia pada lansia. Upaya pencegahan sarcopenia harus dilakukan sejak usia muda, di mana gaya hidup akan menentukan risiko sarcopenia di usia lanjut.[18]

Gaya hidup yang utama sebagai upaya pencegahan sarcopenia antara lain:

  • Pemilihan makanan: kebiasaan makan dengan gizi seimbang akan membantu mencegah sarcopenia, terutama asupan protein yang cukup setiap hari. Beberapa produk makanan yang disarankan untuk dikonsumsi sehari-hari antara lain biji-bijian, kacang-kacangan, susu, ikan, dan telur
  • Aktivitas fisik: kebiasaan aktivitas fisik aerobik, seperti jogging, jalan cepat, atau bersepeda minimal 150 menit/minggu, bermanfaat untuk mencegah sarcopenia
  • Waktu duduk: pengurangan waktu duduk, hingga tidak lebih dari 7 jam/hari, dianggap dapat menurunkan risiko sarcopenia
  • Durasi tidur: disarankan tidur dengan kualitas yang baik dengan durasi 7‒8 jam/hari[18]

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

3. Chen LK, Woo J, et al. Asian Working Group for Sarcopenia: 2019 Consensus Update on Sarcopenia Diagnosis and Treatment. J Am Med Dir Assoc. 2020;21(3):300-307.e2.
18. Tzeng P, Lin C, et al. Daily lifestyle behaviors and risks of sarcopenia among older adults. Arch Public Heal. 2020;70:1–8.
19. Papadopoulou SK. Sarcopenia: A contemporary health problem among older adult populations. Nutrients. 2020;12(5):1–20.

Prognosis Sarcopenia

Artikel Terkait

  • Olahraga Latihan Beban untuk Mencegah Sarcopenia pada Lansia
    Olahraga Latihan Beban untuk Mencegah Sarcopenia pada Lansia
  • Tata Laksana Nutrisi pada Sarcopenia Usia Lanjut
    Tata Laksana Nutrisi pada Sarcopenia Usia Lanjut
  • Membedakan Sarkopenia dengan Frailty
    Membedakan Sarkopenia dengan Frailty
  • Manfaat dan Risiko Suplementasi Protein Whey
    Manfaat dan Risiko Suplementasi Protein Whey
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 22 November 2022, 13:15
Nutrisi untuk pasien lansia dengan sarcopenia - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dokterIjin bertanya dok, bagaimana nutrisi yang tepat diberikan untuk pasien lansia dengan Sarcopenia tanpa penyulit seperti hipertensi dan penyakit...
dr. Intan Fajriani
Dibalas 29 Juli 2022, 15:20
Live Webinar Alomedika - Jaga Kekuatan dan Kelenturan di Usia Senja. Sabtu, 30 Juli 2022. Pukul: 19.00 - 20.00.
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
ALO, Dokter! Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Jaga Kekuatan dan Kelenturan di Usia Senja."Narasumber:Dr. dr. Ignatio Rika Haryono, Sp.KO -...
Anonymous
Dibalas 21 Juli 2022, 11:59
Gizi dalam Sarcopenia - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
ALO dr. Khrisnugra Ramadhani Rasyi, M.Gizi, Sp.GK,Ijin bertanya dok. Geriatri rentan mengalami sarcopenia, tapi konsumsi protein juga berkurang karena...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.