Etiologi Sarcopenia
Etiologi sarcopenia atau sarkopenia berkaitan erat dengan bertambahnya usia, dengan beberapa faktor yang dapat menyebabkan derajat keparahan semakin berat. Sedangkan faktor risiko sarcopenia antara lain berbaring lama, merokok, dan diet yang buruk.[4,6,7,9]
Etiologi
Penyebab sarcopenia disebut multifaktor, di mana semakin banyak faktor yang berkontribusi maka akan semakin berat derajat keparahannya. Faktor-faktor penyebab keparahan penyakit termasuk kurang aktivitas fisik, kehilangan fungsi neuromuscular, perubahan beberapa hormon, peningkatan faktor inflamasi, disfungsi mitokondria, dan intake protein rendah.[4,6,7,9]
Kurang Aktivitas Fisik
Individu yang rutin melakukan aktivitas fisik 150 menit/minggu dilaporkan memiliki kejadian sarcopenia yang lebih rendah. Latihan beban terbukti mampu membantu proses hipertrofi otot pada lansia. Lansia yang tidak pernah melakukan latihan beban terbukti memiliki keparahan sarcopenia yang cukup berat.[7,9]
Kehilangan Fungsi Neuromuskular
Pada usia lanjut terjadi denervasi dan renervasi secara progresif, yang berkontribusi besar menyebabkan sarcopenia. Pada usia 70 tahun, kehilangan alpha motor-neurons dapat lebih dari 50% sehingga menyebabkan gangguan koordinasi dan kekuatan otot.[7,9]
Perubahan Hormon
Beberapa hormon yang berkontribusi menyebabkan sarcopenia adalah:
- Insulin: penurunan resistensi insulin akan mengganggu fungsi selektif dalam merangsang sintesis protein mitokondria otot rangka
- Estrogen: penurunan estrogen terutama wanita menopause akan menurunkan prevensi dari peningkatan faktor-faktor inflamasi
Insulin like growth factor-1 (IGF-1): penurunan IGF-1 akan menurunkan kemampuan sintesis protein dan peningkatan infiltrasi lemak
- Testosteron: penurunan testosteron berkontribusi menurunkan massa, fungsi, dan kekuatan otot[7,9]
Peningkatan Faktor Inflamasi
Proses penuaan terkait dengan peningkatan produksi sitokin proinflamasi secara bertahap dan kronis, terutama interleukin-6 (IL-6) dan IL-1 pada sel darah mononuklear perifer. Sitokin ini menyebabkan ketidakseimbangan dalam sintesis jaringan otot yang mendukung pemecahan protein berlebih.[6,9]
Disfungsi Mitokondria dan Apoptosis
Fungsi mitokondria dapat dipengaruhi oleh kerusakan kumulatif pada DNA mitokondria otot (mtDNA) di dalam proses penuaan. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan laju metabolisme sintesis protein sel otot.[9]
Akumulasi mutasi pada DNA mitokondria jaringan otot dikaitkan dengan percepatan apoptosis miosit. Apoptosis juga dapat menjadi penghubung antara disfungsi mitokondria dan kehilangan massa otot.[9]
Intake Protein Rendah
Tingkat sintesis protein otot dilaporkan berkurang 30% pada orang tua. Lansia dengan gangguan intake protein, misalnya saat berpuasa atau anoreksia, akan mempercepat proses terjadinya sarcopenia akibat menurunnya intake protein.[4]
Faktor Risiko
Risiko sarcopenia meningkat pada pasien dengan kondisi berikut:
- Berbaring lama
- Merokok
- Diet yang buruk
- Riwayat prematur saat lahir
- Diabetes mellitus
- Kerusakan organ tahap akhir
Gangguan mood berkepanjangan
Obesitas[4]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini