Penatalaksanaan Spine Curvature Disorder
Penatalaksanaan spine curvature disorder bertujuan untuk mencegah progresi dari kurvatur, mencegah komplikasi, dan mengurangi keparahan derajat kurvatur pada tulang belakang. Hal ini dapat dicapai melalui observasi, terapi konservatif dan terapi pembedahan.
Observasi
Observasi yang dilakukan pada spine curvature disorder adalah untuk melihat apakah kelengkungan bersifat progresif atau tidak. Secara khusus, pasien skoliosis idiopatik dengan kelengkungan kurang dari 30°, dilakukan observasi dan follow up setiap 4-12 bulan.[8,13,23]
Terapi Konservatif
Terapi konservatif yang dapat dilakukan pada pasien dengan spine curvature disorder adalah terapi fisik dan penggunaan brace. Terapi konservatif lebih sering digunakan pada pasien dengan penyebab idiopatik dibandingkan kongenital.[24,25]
Braces merupakan terapi konservatif yang sering digunakan pada pasien dengan spine curvature disorder. Terdapat perdebatan mengenai efektivitas dari penggunaan braces ini, maka dari itu Scoliosis Research Society membuat suatu kriteria untuk menstandarisasi penggunaan Brace pada pasien Adolescent Idiopathic Scoliosis, kriteria yang dimaksud adalah:
- Usia 10 tahun atau lebih
- Risser 0-2 (osifikasi dan fusi apofisis iliaka baru mulai ke arah posterior)
- Kelengkungan primer 25-40°
- Belum pernah dilakukan terapi apapun
- Untuk pasien wanita, dilakukan pada premenarch atau kurang setahun dari postmenarchal[24,25]
Pada pasien dengan diagnosis scheuermann kyphosis dapat dilakukan pemasangan brace dan terapi fisik apabila kelengkungan mencapai 55° pada kifosis toraks atau 40° pada kifosis torakolumbal. Maturitas dari tulang juga berpengaruh, brace hanya dianjurkan pada pasien kifosis dengan tanda risser dibawah 4.[9]
Persiapan Rujukan
Rujukan dapat dilakukan ke dokter spesialis ortopedi atau bedah saraf. Indikasi rujukan pada pasien dengan spine curvature disorder adalah:
- Pasien anak dengan kelengkungan tulang belakang yang atipikal lebih dari 10° kelengkungan torakal,
- Terdapat kelainan neurologi
- Nyeri yang signifikan
- Pasien remaja atau dewasa dengan kelengkungan tulang belakang yang mencapai 20-25°
- Pasien adolescent idiopathic scoliosis apabila Cobb angle lebih besar dari 45°
- Terdapat progresi kelengkungan yang melebihi 1° per bulan harus segera dirujuk dalam waktu 3-6 bulan[19,23,26]
Pembedahan
Tujuan dari terapi pembedahan pada pasien spine curvature disorder adalah untuk mencegah perburukan dari kelengkungan tulang belakang dan meningkatkan keseimbangan serta memperbaiki kesejajaran dari tulang belakang.
Terapi pembedahan hanya diindikasikan pada pasien yang telah dilakukan terapi konservatif dan tidak ada perbaikan, atau pada pasien dengan perkembangan yang progresif. Akan tetapi menurut sebuah kajian pustaka, hal yang perlu dipertimbangkan pada pasien dengan spine curvature disorder adalah risiko terjadinya komplikasi apabila dilakukan pembedahan sebesar 50% dan serta risiko dilakukannya operasi ulang adalah 50%.[27,28]
Terapi pembedahan terbaru yang dilakukan pada pasien dengan diagnosis kifosis adalah vertebroplasty dan kyphoplasty, sama hal nya seperti penatalaksanaan pada nyeri punggung bawah. Terapi ini diawali dengan mengurangi kelengkungan dari tulang belakang dengan cara menginflasi balon ke dalam vertebra, kemudian dilakukan injeksi cement ke dalam vertebra yang berfungsi sebagai pengisi kekosongan vertebra tersebut.[13]
Terdapat 2 strategi pembedahan pada pasien dengan spine curvature disorder yaitu dengan strategi koreksi dan fusion. Koreksi dilakukan dengan menggunakan rods, hooks, sekrup, dan kawat yang akan dikombinasi dengan cangkok tulang yang didapat dari pasien sendiri, cadaver maupun tulang artifisial. Strategi ini dapat dikombinasi ataupun dilakukan monoterapi bergantung pada kelengkungan tulang, usia serta referensi dari dokter bedah.[19]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja