Edukasi dan Promosi Kesehatan Spine Curvature Disorder
Edukasi pada pasien dengan spine curvature disorder dapat dilakukan dengan memberi penjelasan secara menyeluruh mengenai penyakit ini. Pada edukasi pasien juga perlu diinformasikan mengenai penggunaan brace, observasi dan rehabilitasi post-operatif.
Edukasi Pasien
Edukasi pada pasien dengan spine curvature disorder dapat berupa informasi mengenai penyakit ini. Dokter dapat menjelaskan mulai dari apa itu spine curvature disorder, jenis-jenis spine curvature disorder, penyebab, tanda dan gejala, diagnosis serta tata laksana yang ada. Tujuan dari edukasi pasien adalah untuk memberikan informasi mengenai spine curvature disorder.[28,30]
Pasien perlu mengetahui bahwa hasil dari penggunaan brace ditentukan oleh kepatuhan pasien dan tipe dari brace itu sendiri. Efektivitas dari penggunaan brace tidak akan maksimal apabila tidak dipakai secara benar atau tidak digunakan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. Sebaiknya periksa kembali apakah pasien sudah digunakan secara benar dengan ukuran yang tepat dan pasien juga harus menggunakan sesuai dengan waktu yang direkomendasikan oleh dokter yaitu 16-23 jam setiap harinya.[28,30]
Rehabilitasi post operatif tidak diperlukan pada pasien spine curvature disorder, sebaiknya pasien membatasi pergerakan selama kurang lebih satu tahun untuk memastikan penyembuhan dan stabilisasi dari tulang belakang.[28]
Pada observasi, pasien hanya perlu melihat dan merasakan apabila terdapat perubahan dari postur tulang belakang sekaligus memeriksakan kembali ke dokter secara berkala pada anak dan remaja yang masih dalam masa pertumbuhan sebaiknya dilakukan pemeriksaan setiap 4-6 bulan dan pada dewasa dilakukan pemeriksaan setiap 5 tahun atau bisa lebih cepat apabila terdapat tanda dan gejala memburuk.[30]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dari spine curvature disorder dapat dilakukan dengan cara screening pada usia anak sekolah, seperti beberapa daerah di Amerika Serikat sudah memiliki program untuk melakukan screening deformitas tulang belakang di beberapa sekolah. Hal ini dilakukan agar dapat mencegah komplikasi serta tata laksana operasi. Deteksi awal perubahan postur pada anak atau remaja merupakan kunci dalam pencegahan spine curvature disorder, segera periksakan anak apabila terdapat perubahan dari postur tubuh.[10,12]
Pencegahan juga dapat dilakukan dengan berolahraga lebih dari 2 kali seminggu, tidur yang cukup, posisi duduk yang baik serta membawa tas backpack secara simetrikal untuk membagi beban di kedua sisi. Menjaga kekuatan core muscle dinilai sangat penting untuk menjaga stabilitas postur. Hal lain yang dapat dilakukan untuk pencegahan juga dapat berupa mengurangi konsumsi alkohol.[2,12,15,32,33]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja