Prognosis Spine Curvature Disorder
Prognosis spine curvature disorder bergantung pada beberapa faktor seperti lokasi anomali, vertebra yang terlibat, dan usia. Semakin awal awitan dari penyakit tersebut maka prognosisnya semakin buruk.
Komplikasi
Komplikasi jangka panjang yang dapat disebabkan oleh spine curvature disorder yang paling sering adalah nyeri punggung, estetik, disabilitas fisik, gejala pulmonal, serta kematian. Diagnosis yang paling sering menyebabkan hal ini adalah adolescent idiopathic scoliosis.[6,13]
Nyeri punggung dilaporkan terjadi pada 40-90% pasien spine curvature disorder yang tidak ditangani dengan baik. Gangguan estetik dan hilangnya kepercayaan diri juga menjadi komplikasi yang mana dilaporkan 56% pasien yang didiagnosis penyakit ini mengalami depresi, dan peningkatan gangguan mental ini meningkat menjadi 77% pada pasien dengan kelengkungan lebih dari 90o pada kasus adolescent idiopathic scoliosis.[32]
Gangguan lain yang dapat mengganggu aktivitas dari pasien adalah disabilitas fisik, semakin besar derajat kelengkungannya maka aktivitas pasien akan semakin terbatas. Keterbatasan ini melingkupi pasien tidak bisa berjalan jauh, duduk lama ataupun mengangkat beban berat hal ini juga dapat diakibatkan oleh timbulnya gejala pulmonal.
Keterbatasan oleh besarnya kelengkungan tulang belakang yang dapat menyebabkan terjadinya restriksi dari paru-paru sehingga mengakibatkan nafas menjadi pendek. Menurut sebuah studi dilaporkan rata-rata kelengkungan 32,8o memiliki efisiensi ventilator yang lebih rendah.[6,13]
Prognosis
Prognosis spine curvature disorder bergantung pada beberapa faktor seperti lokasi anomali, vertebra yang terlibat, dan usia. Prognosis dari deformitas ini akan semakin memburuk pada pasien yang memiliki kelainan ini sejak lahir hingga usia 3 tahun, hal ini disebabkan oleh masalah kardiopulmonal yang disebabkan oleh kelengkungan tulang belakang terutama skoliosis.[13]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja