Edukasi dan Promosi Kesehatan Tendinitis Achilles
Edukasi dan promosi kesehatan pada pasien tendinitis Achilles mencakup upaya pencegahan keparahan dan pengendalian penyakit. Upaya yang dilakukan seperti adaptasi loading atau intensitas aktivitas, pemberian latihan eksentrik, penyesuaian alas kaki dan pengendalian berat badan.
Edukasi Pasien
Edukasi yang bisa diberikan kepada pasien untuk mencegah keparahan tendinitis Achilles, dengan cara istirahatkan tendon yang sakit, latihan fleksibilitas, pastikan sepatu mempunyai bantalan yang baik, dan selalu melakukan pemanasan dan pendinginan saat olahraga.
Istirahatkan Tendon
Untuk mengistirahatkan tendon yang sakit pasien bisa memilih istirahat total atau dapat disarankan mengganti cabang olahraga untuk sementara seperti olahraga renang, sepeda, dayung untuk meminimalkan loading pada tendon Achilles.[4]
Latihan Eksentrik
Latihan eksentrik yang dipadukan dengan fleksibilitas secara rutin akan meminimalkan risiko cedera menjadi kronis. Sebagai contoh latihan eksentrik menggunakan protokol Alfredson, latihan ini direkomendasikan dilakukan dua kali seminggu selama 12-14 minggu.[4]
Pemilihan Sepatu dan Pemanasan
Jika pasien memang ingin terus berolahraga lari, pastikan sepatu yang digunakan mendukung untuk biomekanik lari dan pastikan cukup bantalan saat fase heel strike. Selain itu, pastikan melakukan pemanasan dan pendinginan yang optimal saat berolahraga.[4]
Heel Lift dan Perban Elastis
Pasien disarankan pengangkatan tumit (kenaikan sekitar 12 mm) dan to use perban elastis untuk mengurangi beban yang ditempatkan pada tendon dan mengurangi rasa nyeri.[16]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan tendinitis berkaitan dengan modifikasi faktor internal dan eksternal yang bisa diubah.
Pengendalian berat badan; jika pasien obesitas, maka pasien disarankan untuk menurunkan berat badan mencapai BMI normal untuk mencegah terjadinya tendinitis Achilles.[1]
Saat berolahraga menggunakan peralatan yang sesuai, seperti saat berlari harus menggunakan sepatu olahraga bukan menggunakan sepatu pantofel. Disamping sepatu olahraga yang digunakan ukurannya harus sesuai dengan kaki, insole sepatu harus sesuai dengan lengkung kaki dan outsole harus yang mendukung pergerakan kaki saat setiap fase berjalan ataupun berlari. Hindari permukaan lapangan yang sangat keras dan tidak rata.[1]
Ketika pasien memulai olahraga atau aktivitas, mulailah perlahan jangan secara tiba-tiba meningkatkan intensitas menjadi berat. Jika dilakukan perlahan dan peningkatan intensitas bertahap, maka intensitas berat dan durasi yang panjang akan bisa dicapai.
Upaya pengendalian penyakit bisa dilakukan dengan melakukan diagnosis sejak awal sehingga bisa diberikan terapi yang adekuat. Terbukti pada beberapa studi dengan terapi yang adekuat sejak awal diagnosis tendinitis Achilles bisa mencapai kesembuhan sampai 80% dengan terapi konservatif.[4,15]
Direvisi oleh: dr. Andrea Kaniasari