Epidemiologi Tendinitis Achilles
Epidemiologi tendinitis Achilles menunjukkan prevalensi urutan yang ketiga cedera regio kaki pada individu dengan aktivitas fisik yang berat seperti pada atlet dan penggiat lari rekreasional.
Global
Tendinitis Achilles menempati urutan ketiga cedera regio kaki pada populasi atlet setelah sprain ankle dan plantar fasciitis. Perkiraan insiden tendinitis Achilles pada atlet profesional sekitar 24%. Studi lain menjabarkan insiden berdasarkan cabang olahraga, sekitar 18% pada pelari, 9% pada penari, 5% pada atlet senam dan 2% pada atlet tenis. Sedangkan pada populasi umum kejadian tendinitis Achilles diperkirakan sekitar 0.024%.[7,8]
Indonesia
Belum ada studi khusus yang menggambarkan prevalensi tendinitis Achilles di Indonesia. Studi yang ada di Indonesia baru menilai faktor risiko kejadian ruptur Achilles (salah satu komplikasi tendinitis Achilles) yang terjadi yakni 18 dari 100.000 angka tendinitis dan patologi tendon Achilles lain.[9]
Mortalitas
Tendinitis Achilles bukanlah suatu penyakit mematikan. Tetapi penanganan yang tidak tepat bisa menyebabkan bertambahnya keparahan dan kecacatan. Jika terjadi ruptur total tendon Achilles maka akan dibutuhkan tindakan operasi dan waktu rehabilitasi yang dibutuhkan akan lebih lama. Tetapi jika terjadi kontraktur akibat penanganan tendon Achilles yang tidak baik, maka akan terjadi kecacatan dimana akan membatasi ruang gerak sendi serta biomekanika gerak kaki.[3,4]