Penatalaksanaan Tendinitis Achilles
Tujuan dari penatalaksanaan tendinitis Achilles adalah untuk meredakan gejala dan kembali beraktivitas. Penatalaksanaan tendinitis Achilles harus meliputi istirahat, kontrol nyeri dan rehabilitasi untuk memperbaiki fungsi. Pada kasus-kasus komplikasi seperti adanya ruptur maka tindakan pembedahan harus dilakukan.
Terapi Konservatif
Pada terapi konservatif komponen istirahat, kontrol nyeri, aplikasi es dan rehabilitasi fungsi harus dilakukan.Istirahatkan area yang sakit sangat penting untuk mengurangi risiko bertambahnya keparahan dari peradangan yang ada serta untuk mencapai recovery. Hal ini sangat bermanfaat terutama pada kasus-kasus yang disebabkan oleh aktivitas yang berlebihan.
Penggunaan Obat
Penggunaan obat anti inflamasi non-steroid (OAINS) seperti ibuprofen, bertujuan untuk mengontrol nyeri dan peradangan. Obat pilihan seperti ibuprofen terbukti efektif mengurangi nyeri dan peradangan untuk penggunaan jangka pendek pada tendinitis. Lama penggunaan direkomendasikan tidak lebih dari 7 hari.
Pemilihan Sepatu
Pemilihan sepatu harus disesuaikan dengan anatomi kaki untuk memperbaiki biomekanik kaki. Jika diperlukan dapat ditambahkan insole khusus pada sepatu.
Heel Lift
Pengangkatan tumit (kenaikan sekitar 12 mm) dan dengan perban elastis direkomendasikan sebagai terapi yang berdekatan untuk mengurangi beban yang ditempatkan pada tendon. Dalam uji coba secara acak dari 100 pasien, penggunaan angkat tumit menyebabkan pengurangan rasa sakit yang signifikan secara klinis dan peningkatan fungsi pada 12 minggu.[16]
Latihan Fleksibilitas
Latihan fleksibilitas yang disarankan adalah latihan fleksibilitas dengan gerakan eksentrik. Latihan ini jika diintegrasikan dengan fisioterapi terbukti menurunkan nyeri sebesar 40% pada tendinitis. Sebagai contoh latihan eksentrik menggunakan protokol Alfredson, latihan heel-drop ini direkomendasikan dilakukan dua kali seminggu selama 12-14 minggu.[15]
Protokol Alfredson merekomendasikan penyelesaian 180 pengulangan eksentrik sehari. Protokol Alfredson mengharuskan pasien untuk melanjutkan latihan bahkan jika rasa sakit dialami; namun, pasien disarankan untuk berhenti jika rasa sakitnya menjadi melumpuhkan.[17]
Fisioterapi
Salah satu modalitas fisioterapi yang paling efektif adalah extracorporeal shock wave therapy (ESWT). Penggunaan ESWT terbukti efektif menurunkan nyeri 60% dan memperbaiki fungsi tendon Achilles sampai 80% dalam waktu empat minggu.
Injeksi Platelet-Rich Plasma (PRP)
Akhir-akhir ini banyak studi yang menilai efektivitas injeksi platelet-rich plasma (PRP) terhadap permasalahan cedera tendon Achilles, termasuk tendinitis Achilles. PRP bertujuan untuk soft tissue healing, menekan inflamasi, merangsang aliran darah dan pembentukan kolagen jaringan. Dari hasil penelitian, didapatkan hasil bahwa penggunaan PRP pada tendinitis Achilles kurang efektif.[4,14,15]
Terapi Pembedahan
Pasien yang sudah menjalani terapi konservatif selama 4-6 bulan dan tidak menunjukan perkembangan berarti harus dilakukan asesmen ulang, terutama untuk melihat tanda-tanda komplikasi tendinitis Achilles seperti ruptur tendon.
Indikasi pembedahan adalah jika robekan melebihi 50% atau lebih pada tendon yang ruptur. Pada kondisi ini akan dilakukan prosedur pembedahan re-attachment pada tendon yang ruptur. Sebanyak 10-30% pasien yang gagal terapi konservatif akan melanjutkan terapi pembedahan. Kesuksesan terapi pembedahan dilaporkan sekitar 70-85%.[5]
Direvisi oleh: dr. Andrea Kaniasari