Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Panduan e-Prescription Tenosynovitis general_alomedika 2023-07-14T12:50:41+07:00 2023-07-14T12:50:41+07:00
Tenosynovitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Panduan e-Prescription Tenosynovitis

Oleh :
Bianda Pramudita MSc
Share To Social Media:

Panduan e-prescription pada tenosynovitis ini dapat digunakan Dokter Umum pada saat akan memberikan terapi medikamentosa secara online.

Tenosynovitis adalah peradangan pada selubung tendon, dengan predileksi di area tangan, pergelangan tangan, dan kaki. Selubung tendon terdiri dari cairan sinovial dan selubung fibrosa. Penyebab tenosynovitis terdiri dari infeksi dan noninfeksi.[1,2]

Tanda dan Gejala

Keluhan pasien biasanya nyeri area sendi yang terkena, terutama ketika sendi digerakkan. Gejala lain perlu dideteksi kemungkinan etiologi tenosynovitis.

Tenosynovitis Infeksi

Pasien seringkali mengeluhkan nyeri, pembengkakan, kekakuan, dan eritema yang progresif pada area yang terkena. Gejala lain adalah riwayat demam, ulkus, atau terbentuknya sekret purulen.[1,4]

Anamnesis perlu ditanyakan riwayat cedera sebelumnya, misalnya luka tusuk, laserasi, atau gigitan. Namun, bisa juga pasien tanpa riwayat cedera yang nyata.[1,4]

Tenosynovitis Stenosing (Idiopatik)

Gejala awal dapat berupa painless clicking yang dipicu gerakan jari pasif dan membaik seiring waktu. Selanjutnya, pasien dapat mengeluhkan painful catching/locking jari. Pada kasus yang berat, dapat menyebabkan kontraktur sekunder. Contoh tenosynovitis stenosing adalah tenosynovitis de Quervain.[4]

Tenosynovitis Inflamasi

Gejala nyeri, kekakuan sendi, pembengkakan, dan eritema muncul mendadak, biasanya lebih persisten dan progresif daripada tenosynovitis infeksi. Akan tetapi, secara umum gejala bisa menyerupai tenosynovitis infeksi terutama bila tidak diketahui riwayat penyakit terdahulu seperti rheumatoid arthritis, penyakit autoimun, atau diabetes mellitus.[4]

Peringatan

Perhatian khusus atau rujukan perlu dilakukan apabila terdapat dugaan:

  • Tenosynovitis tipe infeksi
  • Ruptur tendon
  • Tanda dan gejala tidak membaik setelah 7 hari terapi

Peringatan Medikamentosa

Pemberian obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) harus hati-hati pada pasien lansia dan penderita komorbid karena dapat menyebabkan efek samping berat, misalnya:

  • Trombosis kardiovaskular serius dan infark miokard pada pasien pasca operasi jantung dan lansia
  • Gagal ginjal pada penderita gagal jantung kongestif, diabetes mellitus, gangguan ginjal, hipovolemia, sirosis hepatis, multiple myeloma, dan lansia
  • Perdarahan saluran cerna pada pemakaian jangka panjang, terutama lansia[4,13,20]

Selain itu, OAINS juga berkontribusi menyebabkan kerusakan ginjal terutama jika diberikan bersama dengan obat angiotensin converting-enzyme inhibitors (ACEi) seperti captopril dan ramipril; angiotensin receptor blockers (ARB) seperti candesartan dan valsartan; dan diuretik seperti  hidroklorotiazid dan furosemid.[20]

Terapi Suportif

Tenosynovitis infeksi harus segera dirujuk ke dokter spesialis Ortopedi untuk penanganan lebih lanjut. Pasien tenosynovitis noninfeksi dapat diberikan edukasi untuk melakukan terapi suportif sebagai berikut:

  • Membatasi aktivitas yang memicu pergerakan tendon
  • Menggunakan bidai yang melingkupi area yang mengalami peradangan untuk mengurangi pergerakan selama 4–6 minggu
  • Meninggikan atau elevasi area yang terkena
  • Mengkompres area yang nyeri dengan air dingin atau ice pack selama 15 menit setiap 4–6 jam [4,10]

Medikamentosa

Penatalaksanaan utama tenosynovitis infeksi adalah antibiotik intravena, sehingga perlu dirujuk ke dokter spesialis Ortopedi. Sedangkan tenosynovitis non-infeksi, salah satu pilihan medikamentosa adalah OAINS untuk meredakan nyeri.[4,19]

Tenosynovitis non-infeksi umumnya akan membaik dalam waktu 6‒10 minggu. Penggunaan OAINS maksimum selama 2 minggu, karena penggunaan jangka waktu lama berisiko efek samping terutama gangguan gastrointestinal. Jika timbul gejala gastroesophageal reflux disorder (GERD) dan perdarahan saluran cerna seperti melena, maka pemberian OAINS harus dihentikan.[4,19]

Topikal

Natrium diklofenak 1% topikal atau gel, oleskan tipis, 2 kali/hari, jika diperlukan.[4,13]

Peroral Dewasa

Pilih salah satu dari terapi berikut ini:

  • Ibuprofen dosis 200‒ 400 mg, 3 kali/hari, jika diperlukan

  • Naproxen dosis 500 mg, 1‒2 kali/hari, jika diperlukan

  • Ketoprofen dosis 75 mg, 3 kali/hari, jika diperlukan

  • Asam mefenamat dosis 500 mg, 1‒3 kali/hari, jika diperlukan[4,13]

Peroral Anak

Pilih salah satu dari terapi berikut ini:

  • Ibuprofen dosis 4‒10 mg/kgBB, 3‒4 kali/hari, jika diperlukan, dosis maksimum 40 mg/kgBB/hari
  • Naproxen dosis 10 mg/kgBB/hari, dibagi menjadi 2 dosis, jika diperlukan[4,13]

Pemberian pada Ibu Hamil

Kategori berdasarkan Food and Drug Administration (FDA) untuk penggunaan OAINS pada ibu hamil adalah:

  • Ibuprofen termasuk dalam kategori C pada trimester pertama dan kedua, serta kategori D pada trimester ketiga .karena berkaitan dengan terlambatnya penutupan duktus arteriosus
  • Naproxen termasuk dalam kategori C.
  • Ketoprofen termasuk dalam kategori B, tetapi pada trimester ketiga menjadi kategori D karena berkaitan dengan terlambatnya penutupan duktus arteriosus
  • Asam mefenamat termasuk dalam kategori C, tetapi menjadi kategori D jika dikonsumsi jangka panjang atau mendekati persalinan karena berkaitan dengan patensi duktus arteriosus[4,13]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Ray G, Sandean DP, Tall MA. Tenosynovitis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544324/
2. Vuillemin V, Guerini H, Bard H, Morvan G. Stenosing tenosynovitis. J Ultrasound 2012;15:20–8. https://doi.org/10.1016/j.jus.2012.02.002.
4. American College of Occupational and Environmental Medicine. Hand, Wrist, and Forearm Disorders Guideline. ACOEM, 2019. https://www.dir.ca.gov/dwc/DWCPropRegs/MTUS-Evidence-Based-Update/Guidelines/Hand-Wrist-Forearm-Guideline.pdf
10. Publishing HH. Tendon trouble in the hands: de Quervain’s tenosynovitis and trigger finger. Harvard Health n.d., 2021. https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/tendon-trouble-in-the-hands-de-quervains-tenosynovitis-and-trigger-finger
13. Meals RA. Medscape. De Quervain. N.d. Medscape, 2021 https://emedicine.medscape.com/article/1243387-overview
19. Ghlichloo I, Gerriets V. Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugs (NSAIDs). 2023 May 1. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan–. PMID: 31613522.
20. Non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs): reminder on renal failure and impairment. GOV.UK. Medicines and Healthcare products Regulatory Agency. December 2014. https://www.gov.uk/drug-safety-update/non-steroidal-anti-inflammatory-drugs-nsaids-reminder-on-renal-failure-and-impairment

Edukasi dan Promosi Kesehatan Te...
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.