Diagnosis Genu Varum
Diagnosis genu varum atau kaki O, atau yang dikenal juga dengan bow legs, umumnya ditegakkan melalui temuan klinis tungkai yang melengkung atau membentuk huruf O. Pemeriksaan rontgen ekstremitas bawah dapat mengonfirmasi kecurigaan terhadap genu varum. Anamnesis dan pemeriksaan fisik terarah diperlukan untuk menentukan etiologi genu varum.[1,3,5]
Anamnesis
Pada anak dengan genu varum, orang tua pasien biasanya mengeluhkan tungkai yang melengkung atau seperti membentuk huruf O. Keluhan ini biasanya disertai dengan perubahan pola berjalan dan sering tersandung.[1,3,5]
Pada anak–anak, onset timbulnya gejala perlu ditanyakan untuk menyingkirkan kondisi patologis. Gejala yang muncul pada usia di bawah 2 tahun lebih mengarah ke fisiologis, sedangkan onset yang terjadi pada usia di atas 2 tahun lebih mengarah ke kondisi patologis.[1,3,5]
Genu varum fisiologis biasanya melibatkan kedua tungkai (bilateral) dan tidak disertai dengan nyeri. Kelengkungan yang unilateral dan disertai nyeri lebih mengarah pada kondisi patologis. Nyeri lutut atau gangguan pada persendian biasanya disebabkan oleh gangguan distrofi skeletal.[1,3,5]
Perlu ditanyakan juga mengenai pola berdiri, pola berjalan (gait movement), pola duduk dengan kaki terlipat ke belakang, dan sikap tidur. Hal ini penting untuk menilai progresivitas genu varum. Pola duduk anak dengan kaki terlipat ke belakang dapat berkaitan dengan kejadian genu varum.[1,3,5]
Pada riwayat tumbuh kembang anak yang dicurigai genu varum, perlu diselidiki apakah percepatan pertumbuhan panjang/tinggi badan sudah sesuai dan apakah perkembangan motorik ekstremitas bawah, seperti berjalan dan berdiri, sudah sesuai dengan usia. Progresivitas yang cepat dan mengganggu perkembangan milestone anak lebih mengarah ke kondisi patologis.[1,3,5]
Selain itu, perlu diketahui tentang riwayat genu varum atau kelainan tulang dalam keluarga. Genu varum fisiologis biasanya dapat terjadi juga pada keluarga. Riwayat trauma atau operasi di daerah lutut atau tungkai sebelumnya juga perlu ditanyakan.
Pada pasien dewasa, perlu digali mengenai riwayat penyakit penyerta pada pasien, seperti penyakit ginjal kronis dan hiperparatiroid, yang memungkinkan terjadinya hipokalsemia dan hipofosfatemia. Dietary recall perlu dilakukan apabila ada tanda dan gejala kekurangan nutrisi yang mengarah ke defisiensi kalsium, fosfat, dan vitamin D.[1,3,5]
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik biasanya dilakukan dengan posisi pasien berdiri dengan kedua kaki menyatu dengan beban yang sama pada kedua kaki. Amati gaya berjalan dengan memperhatikan sudut perkembangan kaki dan ada atau tidaknya dorongan lateral.
Pada posisi tengkurap, ukur rotasi pinggul dari dalam ke luar (torsi femoralis) dan aksis paha–kaki (torsi tibial).[1,3,5,14]
Selain itu, lakukan pemeriksaan lutut, tulang belakang, pemeriksaan gait dan tinggi badan. Pemeriksaan lutut perlu dilakukan dan meliputi inspeksi, palpasi, dan rotasi.[1,3,5,19]
Inspeksi
Perhatikan secara frontal dan sagital apakah ada deviasi serta ketidaksimetrisan atau alignment yang kurang baik. Lihat pula apakah ada bekas trauma atau operasi serta apakah ada lipatan di kemiringan di lipatan popliteal.
Pada saat posisi berdiri, lakukan pengukuran jarak antara lutut dan pergelangan kaki pada kedua sisi. Nilai apakah ada pemanjangan pada satu sisi. Selanjutnya, ukur sudut femur dan tibia dengan goniometer.[1,3,5,19]
Palpasi
Nilai apakah ada nyeri tekan, krepitasi retropatella, dan stabilitas sendi.[1,3,5,19]
Rotasi
Lakukan rotasi pasif pada lutut untuk menentukan stabilitas ligamen, terutama ligamen lateral.[1,3,5,19]
Pemeriksaan Lain
Pemeriksaan lain meliputi struktur kraniofasial, tulang belakang, toraks, ekstremitas atas, pelvis, dan ekstremitas bawah. Pada pemeriksaan, dapat terlihat apakah ada penonjolan tulang tulang di kepala (bossy frontalis), shortening pada tulang panjang, serta fraktur patologis dan kelemahan pada tulang.
Penghitungan indeks massa tubuh dilakukan untuk menentukan kondisi obesitas yang dapat berkaitan dengan insidensi dan faktor pemburuk genu varum.[1,3,5,19]
Diagnosis Banding
Diagnosis banding genu varum adalah kelainan pada ekstremitas bawah lainnya, misalnya genu valgum dan torsi interna tibia.
Genu Valgum
Pada genu valgum, lutut mengalami deviasi ke arah medial, sehingga lutut seperti hampir bertemu atau membentuk huruf X. Genu varum bisa dibedakan dengan genu valgum berdasarkan gambaran klinisnya dan rontgen ekstremitas bawah.[3,6,8]
Torsi Interna Tibia
Torsi interna tibia adalah penyebab paling sering intoeing atau pola jalan dengan kaki menekuk ke dalam. Kondisi ini sering kali bersifat asimetris dengan kaki sebelah kiri lebih sering mengalami dibandingkan sisi kanan. Anak dengan torsi interna tibia akan berjalan dengan patella menghadap depan dan kaki menekuk ke dalam.[3,6,8]
Diagnosis banding juga dapat dilakukan terkait penyakit yang mendasari timbulnya genu varum, yaitu:
- Penyakit metabolik, seperti Rickettsia (defisiensi vitamin D) dan renal osteodistrofi
- Kelainan struktur tulang seperti pada Blount disease dan displasia skeletal
- Trauma dengan insidensi tersering berupa fraktur tulang tibia proksimal metafiseal[3,6,8]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis genu varum.
Pencitraan
Pemeriksaan baku emas untuk mendiagnosis genu varum adalah foto rontgen ekstremitas bawah secara anteroposterior dengan posisi berdiri, yang mencakup panggul sampai pergelangan kaki.
Selanjutnya, dapat dilakukan pengukuran mechanical axis deviation (MAD), dan Drennan’s metaphyseal–diaphyseal angle (MDA).[3,5]
Deviasi Aksis Mekanis:
Pengukuran deviasi aksis mekanis dilakukan dengan menarik garis dari pertengahan kaput femur ke pertengahan lutut, kemudian ditarik garis lagi dari pertengahan lutut ke pertengahan pergelangan kaki. Kemudian sudut pertemuan kedua garis tersebut diukur.
Normalnya adalah 0°. Jika ada deviasi pada sudut tersebut ke arah lateral, diagnosis genu varum dapat ditegakkan.[3,5,20]
Drennan’s Metaphyseal-Diaphyseal Angle (MDA):
Pemeriksaan MDA umumnya dilakukan pada bayi atau anak yang lebih mengarah ke kondisi fisiologis dan Blount disease patologis. Pengukuran dilakukan dengan menarik garis lurus sepanjang tibia dan menarik garis lurus lain sepanjang proksimal metafisis tibia. Kedua garis tersebut kemudian dipertemukan dan diukur sudutnya.
Sudut >11° lebih mengarah ke kondisi patologis, sedangkan sudut <11° hampir selalu merujuk ke kondisi fisiologis yang dapat resolusi spontan.[3,5,20]
Pemeriksaan MRI dapat dilakukan jika ada kecurigaan terkait kelainan ligamen atau meniscus lutut yang dapat menyertai genu varum.[3,5,20]
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dilakukan jika ada kecurigaan pada genu varum yang diakibatkan oleh penyakit metabolik, seperti hipokalsemia dan defisiensi vitamin D.
Hasil laboratorium yang menunjukkan penurunan kalsium serum, peningkatan fosfat, peningkatan paratiroid, dan peningkatan alkaline phosphatase dapat menjadi indikator kelainan metabolik penyebab genu varum.[3,4,5]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli