Epidemiologi Demam Dengue
Epidemiologi demam dengue atau dengue fever (DF) menjadi beban kesehatan dunia, karena penyebaran penyakit virus dengan vektor nyamuk Aedes sp ini terjadi paling cepat di dunia. Penyakit ini umumnya lebih sering ditemukan pada wilayah tropis dan subtropis. Beberapa bagian negara, seperti Amerika Selatan, Afrika, Timur Tengah, dan Asia, merupakan beberapa area endemis dengue. Deteksi demam dengue yang cepat dapat menurunkan tingkat fatalitas menuju demam dengue berat sampai di bawah 1%.
Global
Insidensi demam dengue semakin meningkat setiap tahunnya. Sebanyak 390 juta kasus infeksi virus dengue yang dilaporkan setiap tahunnya di seluruh dunia. Sekitar 96 juta kasus demam dengue memiliki gejala yang signifikan. Kasus dengue pada dua dekade terakhir juga dilaporkan meningkat sebesar 8 kali lipat. Keadaan epidemi dengue umumnya terjadi pada benua Amerika, Asia, Afrika, dan Australia. Serotipe virus dengue yang menyebabkan demam dengue selalu berubah setiap kejadian luar biasa.[10,11]
Sehingga dianjurkan pemberian vaksin dengue pada individu yang akan atau tinggal di daerah endemis.
Indonesia
Insidensi DF di Indonesia meningkat secara signifikan dalam lima dekade terakhir. Insidensi demam berdarah dengue (DBD) atau dengue haemorrhagic fever (DHF) di Indonesia per Juli 2020 dilaporkan sebesar 71.633 kasus. Jumlah kasus terbanyak adalah di Jawa Barat diikuti dengan Bali dan Jawa Timur, yaitu 10.722, 8.930, dan 5.948 kasus. Pada tahun 2018 dan 2019, insidensi DBD berjumlah 65.602 dan 138.127 kasus. Dibandingkan dengan tahun 2018, kasus DBD meningkat secara signifikan.
Seluruh serotipe virus dengue ditemukan di Indonesia. Namun, DENV-3 (46,8%) dan DENV-1 (26,1%) ditemukan paling banyak tersebar di Indonesia. Berbeda pada daerah Surabaya, dimana DENV-2 merupakan serotipe paling banyak ditemukan.[10,12-14]
Mortalitas
Sekitar 960‒4.032 kasus kematian akibat DHF di dunia dilaporkan pada periode tahun 2000‒ 2015. Mortalitas demam dengue yang tidak diobati adalah sekitar 10‒20%. Namun apabila diobati, mortalitas dapat menurun sampai <1%.
Case fatality rate (CFR) demam dengue ditemukan semakin menurun setiap tahunnya. CFR DHF di Indonesia menurun dari tahun 2018 ke 2019, yaitu 0,71% menjadi 0,67%. Pada tahun 2018, dilaporkan 919 kasus kematian akibat DHF di Indonesia.[2,12,14]