Edukasi dan Promosi Kesehatan Disentri
Edukasi dan promosi kesehatan yang utama untuk mencegah disentri adalah dengan meningkatkan sanitasi untuk mencegah transmisi dari satu individu ke individu lainnya dalam komunitas yang sama.[1,3,5,23,24,28,34,40,46,52].
Edukasi Pasien
Disentri dapat dicegah dengan melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran organisme dari satu individu ke individu lainnya dalam satu komunitas. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengedukasi pasien untuk mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, memastikan kebersihan air yang akan dikonsumsi, menjaga kebersihan lingkungan, memasak makanan hingga matang dan memastikan kebersihannya, dan menutup makanan agar tidak dihinggapi lalat.
Para ibu perlu diedukasi untuk memberikan air susu ibu pada bayi baru lahir hingga berusia minimal 6 bulan, karena di dalam air susu ibu terdapat zat yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh pada anak. Masyarakat juga perlu diedukasi untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami diare berdarah.[1,3,5,23,24,28,34,46]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pada anak-anak yang menggunakan popok dan sedang mengalami diare, popok bekas pakai harus dibuang pada tempat sampah khusus dan tidak dibuang sembarangan. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan disentri. Selain itu wadah tempat minum air dibuat jauh dari jangkauan anak-anak, untuk menghindari anak-anak memasukkan tangan ke dalam air minum.[3-5,10,11,23,24,28,46,49,50]
Pembangunan fasilitas toilet dan air bersih pada daerah terpencil diperlukan untuk mencegah masyarakat buang air besar di sungai. Hal ini mengingat kebiasaan mandi, mencuci dan buang air besar di sungai mempermudah penyebaran penyakit disentri secara fekal–oral.[5,11,23,24,28,46,49,50,53]
Vaksinasi disentri merupakan salah satu upaya pencegahan serta pengendalian penyakit disentri yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO). Hingga saat ini, vaksin disentri masih terus dikembangkan dan sedang diujikan baik secara uji klinis maupun uji praklinis. Beberapa vaksin yang merupakan sedang diuji klinis dan praklinis untuk disentri khususnya akibat Shigella meliputi:
Polysaccharide - conjugate: Jenis vaksin ini terdiri atas 3 jenis yakni: bioconjugate vaksin, GMMA (generalized modules for membrane antigens) dan synthetic O antigen conjugate.
- Invaplex
- SigETEC[5,49,50]
Seseorang yang terinfeksi amebiasis tanpa gejala akan tetapi terdapat kista pada pemeriksaan feses, dapat diberikan iodoquinol untuk mencegah perkembangan dan penyebaran penyakit amebiasis.[23,24,28,46]
Direvisi oleh: dr. Andrea Kaniasari