Penatalaksanaan Filariasis
Penatalaksanaan filariasis yang utama adalah pemberian antelmintik seperti diethylcarbamazine, ivermectin, dan albendazole.[1,2,5]
Penatalaksanaan Filariasis Limfatik
Pilihan terapi filariasis limfatik tergantung ada tidaknya koinfeksi dengan jenis filariasis lain.
Monoinfeksi
Diethylcarbamazine (DEC) oral merupakan terapi pilihan untuk monoinfeksi filariasis limfatik. Dosis DEC sebagai monoterapi filariasis limfatik untuk dewasa dan anak usia >18 tahun yaitu 6 mg/kg/hari selama 12 hari.
Alternatif terapi monoinfeksi filariasis limfatik lain yang dapat digunakan yaitu kombinasi DEC 6 mg/kg/hari selama 12 hari dengan doxycycline 200 mg sekali sehari selama 6 minggu, atau doxycycline 200 mg sekali sehari selama 23 hari dilanjutkan kombinasi doxycycline 200 mg sekali sehari dengan albendazole 200 mg 2 kali sehari selama 7 hari. Semua regimen terapi diberikan peroral.[1,2,5]
Koinfeksi Onchocerciasis
Pada pasien filariasis limfatik dengan koinfeksi onchocerciasis, terapi yang direkomendasikan adalah ivermectin 150 µm/kg sebagai dosis tunggal, kemudian dilanjutkan dengan terapi DEC 1 bulan setelah pemberian ivermectin.
Alternatif lain dapat diberikan doxycycline 200 mg sekali sehari selama 6 minggu dilanjutkan ivermectin 150 µm/kg sebagai dosis tunggal. DEC tidak boleh diberikan sebagai terapi tunggal pada pasien filariasis limfatik dengan koinfeksi onchocerciasis karena dapat meningkatkan risiko eksaserbasi berat reaksi Mazzotti di mata dan kulit.[1,2,5]
Koinfeksi Loiasis
Pada pasien filariasis limfatik dengan koinfeksi Loiasis yang memiliki kadar mikrofilaria >2500/ml, terapi yang direkomendasikan adalah albendazole 200 mg 2 kali sehari selama 3 minggu. DEC tidak digunakan pada pasien ini karena dapat menyebabkan ensefalopati, gagal ginjal, hingga kematian.[2,5]
Penanganan Limfedema
Pada pasien dengan limfedema, tata laksana suportif dapat dilakukan seperti mencuci ekstremitas yang terinfeksi dengan sabun dan air mengalir secara rutin, istirahat cukup, elevasi ekstremitas, latihan untuk meningkatkan aliran limfatik pada ekstremitas yang terinfeksi, menggunakan sepatu yang nyaman, menggunakan balutan (bandage) kompresif, dan kompresi pneumatik[1-3,5,15]
Manfaat terapi DEC pada kasus dimana sudah terjadi limfedema ataupun elefantiasis diragukan, karena pada limfedema sudah tidak terjadi infeksi aktif oleh cacing filaria dan hasil laboratorium umumnya negatif. Steroid dapat diberikan untuk melunakkan dan mengurangi pembengkakan jaringan limfedema. Antibiotik dan antijamur topikal dapat diberikan untuk mencegah munculnya limfangitis.[1,2,5,15]
Bedah eksisi atau hidrokelektomi dapat dilakukan pada kasus hidrokel besar dan elefantiasis skrotum. Sedangkan pada kasus elefantiasis ekstremitas, rekonstruksi jarang berhasil, juga membutuhkan prosedur yang lebih kompleks serta skin grafting.[1-3,5]
Penatalaksanaan Onchocerciasis
Pilihan regimen untuk onchocerciasis tergantung prevalensi dan transmisi di daerah tersebut. Di daerah dengan angka transmisi tinggi, diberikan ivermectin 150 µg/kg setiap 3-12 bulan sekali hingga gejala hilang. Di daerah non-endemi, dapat diberikan regimen ivermectin yang sama dengan daerah endemi atau diberikan doxycycline 200 mg/hari selama 4-6 minggu sebelum terapi ivermectin. Semua regimen terapi diberikan peroral.
Pada pasien dengan koinfeksi loiasis yang memiliki kadar mikrofilaria >2500/ml, ivermectin tidak diberikan karena berpotensi menimbulkan efek samping serius toxic encephalopathy, sehingga hanya diberikan terapi doxycycline.
Pada pasien dengan onchocercoma, dapat dilakukan nodulektomi dengan anestesi lokal untuk menurunkan risiko komplikasi pada kulit.[2,6,8]
Penatalaksanaan Loiasis
Pemeriksaan kadar mikrofilaria perlu dilakukan sebelum memulai terapi. Pada pasien dengan kadar mikrofilaria <2500/ml dapat diberikan DEC 8-10 mg/kg/hari terbagi dalam 3 dosis selama 21 hari.
Pada pasien dengan kadar mikrofilaria >2500/ml, terapi hanya diberikan jika ada gejala (simtomatik), yaitu dengan albendazole 200 mg 2 kali sehari selama 3 minggu sebelum terapi DEC. Semua regimen terapi diberikan peroral.[2,6,9]
Pembedahan dapat dilakukan untuk mengeluarkan cacing yang terlihat pada mata atau di dalam kulit.[9]
Penatalaksanaan Mansonellosis
Pilihan regimen terapi untuk mansonellosis tergantung spesies dan strain penyebabnya. Pada mansonellosis yang disebabkan oleh Mansonella streptocerca, dapat diberikan DEC 6 mg/kg/hari dalam 3 dosis terbagi selama 12 hari.
Pada mansonellosis yang disebabkan oleh strain M. ozzardi yang tidak mengandung bakteri Wolbachia, dapat diberikan ivermectin dosis tunggal 6 mg. Pada mansonellosis yang disebabkan oleh strain M. perstans yang tidak mengandung bakteri Wolbachia, dapat diterapi dengan kombinasi DEC 8-10 mg/kg/hari selama 21 hari dan mebendazole 100-200 mg 2 kali sehari selama 14-21 hari.
Strain M. perstans dan M.ozzardi yang mengandung bakteri Wolbachia dapat diterapi dengan doxycycline 200 mg/hari selama 6 minggu. Semua regimen terapi diberikan peroral.[2,6,11]
Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta