Prognosis Filariasis
Prognosis filariasis ditentukan oleh kronisitas penyakit dan morbiditas yang terjadi seiring progresi penyakit. Pasien yang mengalami komplikasi elefantiasis akan mengalami hambatan melakukan aktivitas sehari-hari dan penurunan produktivitas.[1,2]
Komplikasi
Komplikasi filariasis limfatik yang dapat terjadi adalah filariasis tersembunyi, yaitu infeksi di jaringan lain yang tidak terdeteksi dalam darah. Filariasis tersembunyi dapat memicu eosinofilia pulmonal tropik, artritis filaria, glomerulonefritis kompleks imun yang berkaitan dengan filaria, serta abses filaria di payudara.[1,2]
Komplikasi onchocerciasis yang dapat terjadi antara lain kebutaan, korioretinitis, deposit intraretinal, glaukoma sudut terbuka, atrofi nervus optikus, dermatitis kronik, dan limfadenopati kronik. Komplikasi loiasis yang dapat terjadi antara lain kebutaan, fibrosis endomiokardial, nefropati hingga gagal ginjal. Pada mansonellosis sangat jarang terjadi komplikasi.[1,2,6,8,9,11]
Komplikasi Filariasis Limfatik (Kaki Gajah)
Infeksi kronik pada filariasis limfatik dapat menyebabkan limfedema, elefantiasis, hidrokel, kiluria, dan eosinofilia pulmoner tropikal (tropical pulmonary eosinophilia / TPE).
Komplikasi TPE merupakan komplikasi jangka panjang pada filariasis limfatik yang mengganggu saluran pernapasan. Hal ini disebabkan oleh timbulnya jaringan parut pada paru. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan obstruktif pulmonal. Prevalensinya cukup jarang, yaitu kurang dari 1% pada pasien filariasis limfatik.[1,2,6,8,9,11]
Komplikasi Onchocerciasis
Infeksi Onchocerca juga dapat menimbulkan komplikasi berupa kebutaan dan gangguan permanen pada kulit. Kebutaan ini dapat terjadi melalui dua mekanisme, yaitu akibat matinya larva di mata sehingga menyebabkan lesi di kornea atau akibat inflamasi pada nervus optik yang menyebabkan gangguan penglihatan perifer hingga kebutaan.
Selain kebutaan, infeksi onchocerciasis yang tidak ditatalaksana dengan baik akan menyebabkan kerusakan permanen pada kulit berupa perubahan warna kulit (kulit belang-belang), penipisan kulit, dan hilangnya elastisitas kulit.[1,2,6,8,9,11]
Komplikasi Loiasis
Komplikasi pada loiasis dapat terjadi walaupun relatif jarang ditemukan. Komplikasi yang dapat ditemukan adalah pembengkakan dan nyeri pada kelenjar limfe, gangguan pada ginjal, pembengkakan skrotum, inflamasi dan timbul penumpukkan cairan pada paru-paru, dan timbulnya jaringan parut pada otot jantung.[1,2,6,8,9,11]
Komplikasi akibat Tata Laksana Filariasis
Komplikasi pada filariasis juga dapat ditimbulkan akibat tata laksana yang diberikan. Pada pasien dengan kepadatan mikrofilaria yang tinggi, pemberian diethylcarbamazine dapat menyebabkan ensefalopati.[1,2,6,8,9,11]
Prognosis
Prognosis filariasis baik jika teridentifikasi dini sehingga dapat segera diterapi untuk mencegah morbiditas penyakit. Morbiditas penyakit disebabkan terutama oleh reaksi host terhadap mikrofilaria atau cacing dewasa di beberapa area tubuh. Disabilitas jangka panjang dapat terjadi akibat kerusakan limfatik kronik atau kebutaan.[1,2]
Filariasis jarang menjadi fatal (kematian), namun adanya deformitas dan disabilitas tubuh dapat berdampak pada munculnya stigma sosial, kesehatan mental yang tidak optimal, serta dampak finansial seperti pengeluaran biaya pengobatan dan tidak adanya penghasilan.[2,3]
Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta